Konten Premium

Adu Proyeksi Nikel Kelas 1 INCO, ANTM, dan MDKA

Bisnis.com,21 Nov 2022, 11:57 WIB
Penulis: Reni Lestari & Nyoman Ary Wahyudi
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan mineral dihadapkan pada tantangan akselerasi teknologi pemurnian untuk menghasilkan nikel kelas 1 yang menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik. Sebut saja PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Pemerintah menyambut gayung permintaan nikel kelas 1 yang semakin meningkat dengan rencana untuk membatasi investasi baru pada pabrik pirometalurgi rotary kiln-electric furnace (RKEF).

Sebagai gambaran, nikel berkadar rendah yang ditemukan di Indonesia harus diproses dengan teknologi hidrometalurgi atau High Pressure Acid Leach (HPAL) untuk menghasilkan nikel kelas 1. Selama ini, proses pirometalurgi pada nikel Indonesia hanya menghasilkan nikel kelas 2 berupa nickel pig iron (NPI) dan feronikel (FeNi) untuk kemudian dibuat menjadi stainless steel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini