IHSG Sesi I (21/11): Saham BBYB dan BMAS Menguat Lampaui Harga Teoritis

Bisnis.com,21 Nov 2022, 12:26 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Logo Bank Maspion (BMAS)/Lapkeu 2019

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) terpantau menguat pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (21/11/2022), setelah pengumuman harga teoritis terkait rights issue.

Mengacu data RTI Business, harga saham BBYB menguat 1,71 persen ke level Rp890 per saham setelah dibuka pada level Rp875. Harga pembukaan ini turun dibandingkan penutupan pekan lalu (18/11), yang mencapai Rp935 per lembar.

Penurunan ini diakibatkan oleh penetapan harga teoritis yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring dengan rights issue yang dilakukan oleh perseroan.

“Harga teoritis saham BBYB yang dicantumkan di JATS [Jakarta Automated Trading System] untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 21 November 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp875,” tulis Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari dalam pengumuman di keterbukaan informasi.

BBYB diketahui akan menjalankan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue pada pertengahan November 2022, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,61 miliar saham.

Periode perdagangan rights issue BBYB dimulai pada 24–30 November 2022 dengan akhir pembayaran pemesanan tambahan pada 2 Desember, dan tanggal penjatahan jatuh pada 5 Desember. Adapun pengembalian uang pemesanan berlangsung 7 Desember mendatang.

Dalam aksi korporasi tersebut, BBYB menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp650 per saham sehingga perkiraan target dana yang diperoleh mencapai Rp1,7 triliun. Raihan dana tersebut akan digunakan perseroan untuk mendukung rencana ekspansi kredit.

Sementara itu, pergerakan saham Bank Maspion atau BMAS juga masuk ke zona hijau dengan penguatan sebesar 0,49 persen ke level Rp1.035. Pada hari ini, saham BMAS dibuka pada posisi Rp1080 atau turun dibandingkan pekan lalu yang bercokol di Rp1.615 per lembar.

Turunnya harga pembukaan BMAS juga disebabkan penetapan harga teoritis yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi. Diketahui BMAS juga melakoni rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4,17 miliar saham.

Aksi penerbitan saham baru dengan porsi 48,45 persen dari modal yang ditempatkan ini memiliki harga pelaksanaan Rp410 per lembar. Dengan harga tersebut, BMAS membidik perolehan dana sebesar Rp1,7 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini