Premi Industri Asuransi Umum Diprediksi Capai 10-15 Persen

Bisnis.com,22 Nov 2022, 19:15 WIB
Penulis: Nabil Syarifudin Al Faruq
Ilusrasi nasabah membaca polis asuransi/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Premi industri asuransi umum pada tahun 2023 diproyeksikan mengalami pertumbuhan 10-15 persen. Hal ini seiring dengan proyeksi ekonomi dalam negeri pada tahun 2023 yang diprediksi berada di sekitar 5 persen.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang mengatakan, outlook premi industri asuransi pada  2023 diperikirakan tumbuh berada di 10-15 persen dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 4-5 persen.

“Optimisme tersebut seiring dengan tingkat inklusi dan literasi yang terus meningkat, di mana inklusi keuangan nasional yang saat ini berada di posisi 85,10 persen atau mengalami pertumbuhan 8,91 persen dari tahun 2019 yang berada di posisi 76,19 persen,” ujar Trinita dalam webinar, Selasa (22/11).

Sementara literasi keuangan nasional juga sampai saat ini mengalami pertumbuhan 11,65 persen atau berada di posisi 49,68 persen dibandingkan dengan tahun 2019 yang menempati posisi 38,03 persen.

Outlook ini juga diharapkan akan ditunjang oleh dukungan dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang berupa prioritas kebijakan yang memperkuat pengawasan di sektor IKNB, baik dari segi kebijakan jangka pendek, maupun jangka menengah dan jangka panjang.

Namun demikian, industri asuransi umum pada tahun 2023 akan dihadapi oleh sejumlah tantangan, di mana literasi asuransi saat ini dinilai masih kurang jika dibandingkan dengan sektor keuangan lainnya. “Industri asuransi umum ini perlu menguatkan literasi, sehingga penetrasi asuransi kita semakin meningkat,” ujar dia.

Tantangan lainnya adanya resesi global, para pelaku usaha di industri asuransi umum disarankan untuk bersiap mengatisipasi ancaman resesi global yang akan datang pada tahun 2023 dengan menyiapkan sejumlah strategi agar survive.

Di samping itu, perlu juga untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi dengan tata kelola yang lebih dan manajemen risiko yang berfokus kepada penguatan industri asuransi dan pendukungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini