Aset GOTO Rp154,79 Triliun, Berapa yang Diasuransikan?

Bisnis.com,22 Nov 2022, 18:31 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengumumkan kinerja kuartal III/2022. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Senin, (21/11/2022) itu, GOTO melaporkan aset perusahaan mencapai Rp154,79 triliun. Turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp155,13 triliun. 

Dari aset jumbo ini, perusahaan mencatat aset lancar sebesar Rp35,45 triliun, bandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp36,06 triliun. 

Sementara aset tidak lancar GOTO mencapai Rp119,33 triliun, tidak berbeda jauh dengan posisi tahun lalu yakni Rp119,07 triliun. 

Dari aset tetap jumbo itu, terdiri dari piutang lain Rp432,79 miliar, aset tak berwujud Rp10,76 triliun, aset tetap Rp1,53 triliun, investasi pada entitas asosiasi Rp5,12 triliun, investasi ventura bersama Rp724,54 miliar, investasi lain Rp6,71 triliun, aset pajak tangguhan Rp46,31 miliar, goodwill Rp93,83 miliar dan aset tidak lancar lainnya Rp159,07 miliar. 

Lalu dengan aset jumbo ini, berapa yang diasuransikan oleh GOTO? Dalam penjelasan laporan keuangan, GOTO hanya memasang asuransi untuk aset tetap. Sedangkan untuk persediaan diputuskan tidak dipasang asuransi. 

"Karena nilai persediaan tidak signifikan, persediaan tidak diasuransikan," tulis GOTO dalam penjelasan keuangannya mengacu kepada nilai persediaan Rp3,33 miliar. 

Sedangkan nilai aset tetap, yang ditanggung asuransi sebesar yakni Rp405,72 persen.

"Pada tanggal 30 September 2022 dan 31 Desember 2021, aset tetap Grup diasuransikan terhadap semua risiko kerusakan termasuk kebakaran dan gempa bumi, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp405,72 miliar dan Rp405 miliar. Manajemen berpendapat bahwa aset tetap pada tanggal 30 September 2022 dan 31 Desember 2021 telah diasuransikan secara memadai," tulis manajemen GOTO dalam catatan laporan keuangan. 

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah Analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dan Ryan Aristo mengatakan GOTO berada di jalur cepat menuju titik impas, sebelum akhirnya berlanjut pada profitabilitas.

”Arah GOTO menuju profitabilitas bergerak lebih cepat dari ekspektasi dengan menyempitnya angka kerugian di kuartal III/2022 dan raihan Gross Transaction Value (GTV) yang mengejutkan, meskipun ada tantangan pemotongan insentif dan hambatan makro,” tulis Adrian dan Ryan (22/11/2022). 

GOTO mencatatkan GTV yang naik 6,9 persen menjadi Rp160,94 triliun, dalam 3 bulan periode kuartal III/2022 ini, dibandingkan Rp150,53 triliun pada kuartal III/2022. Secara year to date, periode Januari-September 2022, GTV GOTO bertambah 38,9 persen menjadi Rp451,47 triliun. 

Dengan hasil ini, Mandiri Sekuritas melihat GOTO secara konsisten dalam tiga triwulan tahun 2022 ini mencatatkan pertumbuhan GTV secara berturut-turut, yang membuat pendapatan kotornya juga terus tumbuh pada saat yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini