Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank SeaBank Indonesia mencetak laba bersih Rp13,93 miliar pada kuartal III/2022. Bank digital ini membalikkan kerugian yang dicatatkan perusahaan pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp300,45 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, dikutip Selasa (22/11/2022), perolehan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang melonjak 14 kali lipat secara tahunan menjadi Rp2,38 triliun.
Perinciannya, pendapatan bunga yang dicetak lembaga keuangan milik Sea Group ini mencapai Rp3,09 triliun atau naik 11 kali lipat secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun beban bunga juga ikut terkerek sebesar 534 persen yoy menjadi Rp706,14 miliar hingga akhir September 2022.
Seiring dengan hal tersebut, bank digital ini juga mampu mencetak pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp58,33 miliar. Jumlah ini meningkat sekitar 21 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, SeaBank turut mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp1,69 triliun atau melonjak 632 persen yoy. Diikuti dengan beban promosi yang naik sekitar 46 kali lipat secara tahunan menjadi Rp42,5 miliar.
Kedua hal itu berkontribusi pada beban operasional perusahaan yang tercatat mencapai Rp2,37 triliun, naik 608 persen yoy. Beban ini kemudian menggerus pendapatan bunga bersih perusahaan sehingga membuat laba operasional SeBank mencapai Rp12,81 miliar.
Di sisi lain, kuatnya NII perusahaan ditopang oleh penyaluran kredit yang sampai dengan kuartal III/2022 tembus Rp16,28 triliun, melesat 448 persen yoy. Capain ini berkontribusi positif terhadap aset perusahaan yang ikut naik 301 persen secara tahunan menjadi Rp23,86 triliun.
Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kemampuan SeaBank dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp19,75 triliun atau naik 429 persen yoy. Peningkatan ini ditopang oleh dana murah (current account saving account/CASA) yang melonjak 328 persen yoy.
Kemampuan SeaBank dalam mencetak keuntungan sampai akhir kuartal III/2022 juga dibarengi dengan kualitas manajemen aset perusahaan. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross mampu ditekan di level 3,26 persen, turun 218 basis poin.
Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perusahaan juga tercatat naik ke level 17,22 persen, diikuti dengan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang naik ke posisi 0,10 persen dan pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) di level 0,68 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel