Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) tengah menindaklanjuti klaim dari korban bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur dan memprioritaskan agar klaim asuransi ini bisa cepat diselesaikan.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan saat inj AAJI sedang melakukan pendataan terhadap korban gempa bumi Cianjur. Semua anggota perusahaan AAJI sudah satu pemikiran bahwa klaim dari bencana tersebut akan diprioritaskan.
“Kami sudah sepakat bahwa bencana yang di Cianjur itu harus didahulukan. Saat ini belum terdata karena tidak mudah juga untuk kami datang kesana untuk mendata, tapi pasti kami prioritaskan dan akan kami berika sedikit kemudahan untuk hal polis nya,” ujar Budi dalam konferensi pers, Rabu (23/11/2022).
Sebagaimana diketahui, gempa bumi telah melanda Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat dengan kekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022). Bencana ini telah menyebabkan banyak bangunan warga runtuh.
Adapun pusat gempa berada di 6.84 Lintang Selatan dan 107.05 Bujur Timur. Sementara itu, pusat gempa berada di 10 kilometer Kabupaten Cianjur pada pukul 13.21 WIB dan tidak ada potensi tsunami berdasarkan data BMKG.
Seiring dengan kejadian tersebut, asosiasi dan sejumlah pelaku usaha memberikan tanggapan bawah sangat penting untuk memiliki asuransi yang berkaitan dengan bencana alam.
Direktur Eksekutif Asosiasi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto mengungkapkan bahwa manfaat dari asuransi gempa merupakan suatu hal yang sangat disarankan bagi masyarakat.
“Dikarenakan letak kepulauan Republik Indonesia yang dikelilingi oleh gunung berapi dan rentan terhadap bencana, sehingga pemanfaatan asuransi gempa sangat disarankan,” ujar Bern
Bern melanjutkan bawha asuransi gempa adalah asuransi yang merupakan perluasan dari asuransi lainnya yang memberikan ganti rugi terhadap bangunan dengan segala macam isi dan okupasi atau kegunaan.
Di samping itu, jelas Bern, asuransi gempa bumi juga memitigasi terjadinya resiko kerugian/kerusakan harta benda, properti dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.
Terkait kerugian akibat bencana gempa bumi, Bern menyampaikan bahwa AAUI masih membutuhkan waktu terkait total asuransi gempa yang terjadi di Cianjur.
Di sisi lain, Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung menyampaikan bahwa reruntuhan bangunan yang terjadi di Cianjur menunjukkan betapa pentingnya masyarakat untuk dilindungi dengan asuransi gempa bumi agar meringankan beban finansial yang timbul akibat kerusakan pada rumah tinggal.
Dalam hal premi, Kocu menjelaskan rentang premi asuransi gempa bumi berbeda berdasarkan pada zona gempa. Dia menjelaskan, tarif premi pada zona gempa 5 akan lebih tinggi dibandingkan dengan zona yang lebih rendah. “Karena hanya ada satu tarif gempa yang berlaku, maka tidak ada perbedaan antara satu perusahaan dengan yang lainnya,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel