Moxa, SuperApp Milik Astra Bakal Layani Fitur Investasi dan Keuangan Syariah

Bisnis.com,23 Nov 2022, 10:20 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
CEO Moxa Daniel Hartono/Moxa

Bisnis.com, JAKARTA - Platform 'SuperApp' keuangan terintegrasi besutan Grup Astra (ASII), PT Astra Kreasi Digital atau Moxa masih dalam misi memperluas cakupan kemitraan, demi menghadirkan layanan yang semakin lengkap sesuai kebutuhan para pelanggan.

CEO Moxa Daniel Hartono menjelaskan kendati saat ini pihaknya telah berhasil menyatukan seluruh layanan Astra Financial dan beberapa produk aneka jasa besutan sister company Grup Astra, masih ada dua produk yang masih berproses, yaitu terkait investasi dan keuangan syariah.

"Moxa lahir sebagai jawaban Grup Astra setelah mendengar masukan dari para konsumen, yang ternyata begitu membutuhkan digital journey layanan finansial yang seamless. Berpegang pada tujuan tersebut, layanan investasi dan produk-produk syariah ibarat kepingan puzzle yang akan membuat Moxa makin lengkap," ujarnya dalam wawancara khusus bersama Bisnis, dikutip Rabu (23/11/2022).

Sebagai informasi, saat ini Moxa merupakan kanal digital dari 27 produk besutan 14 unit bisnis Astra Financial, mulai dari ACC, TAF, sampai FIF Group. Selain itu, Moxa juga mengakomodasi layanan lini bisnis rental kendaraan Grup Astra melalui kolaborasi dengan TRAC dan Movic.

Adapun, kerja sama dengan pihak ketiga yang telah terealisasi, antara lain penyediaan kanal layanan perbankan bertajuk Permata moxaKu bersama PT Bank Permata Tbk. (PermataBank/BNLI) dan kanal perbankan syariah bersama PT Bank Syariah Indonesia (BSI/BRIS).

Daniel menjelaskan bahwa Moxa pun telah menggandeng beberapa mitra baru untuk menyediakan fitur investasi, yang saat ini belum bisa diungkap. Fitur terbaru ini harapannya bisa meluncur dalam waktu dekat.

"Inovasi terbaru Moxa saat ini berupa fitur semacam e-commerce, mulai dari gadget, elektronik, dan aneka barang, yang terhubung dengan layanan pembiayaan FIF Group. Nah, kebetulan FIF juga punya produk pembiayaan emas, yang notabene juga bisa jadi fitur alternatif investasi. Ini juga akan menjadi salah satu pelengkap fitur investasi kami yang akan segera meluncur," kata Daniel.

Sekadar informasi, saat ini Moxa tercatat memiliki monthly active users mencapai 1,38 juta per Oktober 2022. Sementara itu, gross transaction value (GTV) Moxa pun telah menembus Rp853 miliar per Oktober 2022.

Berikutnya, Daniel masih punya mimpi besar agar Moxa juga bisa menjadi penyedia layanan keuangan inovatif lain di masa depan, seperti ikut mengakomodasi kebutuhan akan platform pembukuan digital atau membantu perencanaan keuangan para pelanggan.

Moxa Mabroor

Adapun, di umur yang belum genap dua tahun, Moxa juga telah membuat keputusan yang terbilang signifikan, yaitu mengusung strategi memisahkan layanan syariah ke dalam platform berbeda yang bertajuk Moxa Mabroor.

Daniel menekankan bahwa keputusan ini pun diambil sesuai dengan misi awal Moxa, yaitu mendengarkan kebutuhan basis konsumen syariah Grup Astra.

"Sebenarnya setiap unit bisnis Astra Financial itu sudah punya produk syariah, bukan? Ternyata, basis konsumen ini juga butuh Moxa yang khusus syariah. Inilah alasan setiap kemitraan berbasis syariah, termasuk dengan BSI, kami khususkan ke dalam Moxa Mabroor," jelasnya.

Senada, riset internal Moxa yang mencerminkan sekitar 14 juta pengunduhnya pun membuktikan ada 34 persen konsumen yang mengaku antusias untuk menjajal layanan khusus syariah. Selain itu, sekitar 60 persen di antaranya pun sepakat bahwa platform tersendiri seperti Moxa Mabroor merupakan langkah tepat untuk mendorong inklusi keuangan syariah.

"Basis kami untuk develop platform itu mendengar suara konsumen. Terlebih, dari 34 persen konsumen tadi, hanya separuh di antaranya yang benar-benar pernah mencoba produk keuangan syariah. Artinya, mereka ini masih menunggu platform yang cocok untuk memulai journey mereka terkait keuangan syariah. Jadi menurut kami, peluang buat Moxa Mabroor berkembang itu sangat besar," ungkap Daniel.

Ke depan, Moxa Mabroor masih dalam proses memenuhi ketentuan-ketentuan teknis sebelum resmi meluncur. Secara khusus, Daniel pun masih menggodok agar Moxa Mabroor menjadi platform wealth-tech yang bukan hanya menawarkan produk-produk syariah, namun juga ikut mendongkrak literasi terkait keuangan syariah.

Oleh sebab itu, Moxa Mabroor masih punya pekerjaan rumah lain di samping tetap terus memperluas kemitraan, yaitu terkait strategi menggandeng kolaborasi dengan berbagai komunitas yang relevan dengan produk-produk keuangan syariah.

"Jadi Moxa Mabroor itu strateginya terbalik. Justru bisnisnya nanti dulu, sekarang yang penting bagaimana merealisasikan konsep wealth-tech syariah yang tetap relevan dengan milenial, kemudian memetakan agar konten-konten terkait literasi keuangan syariah kami menarik dan modern, serta terus mencari basis pelanggan dari komunitas muslim yang relevan," jelasnya.

Sebagai informasi, Moxa saat ini tercatat masih menjadi satu-satunya platform wealth-tech terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat klaster Inovasi Keuangan Digital (IKD), alias menjadi perwakilan proses regulatory sandbox.

Adapun berdasarkan keterangan OJK, klaster wealth-tech merupakan platform yang mengintegrasikan berbagai layanan produk keuangan dan penunjang yang disediakan oleh suatu Grup Konglomerasi dan berbagai Mitra Bisnisnya dalam satu aplikasi.

Tujuannya, memudahkan dan membantu basis pelanggan Grup Konglomerasi bersangkutan dalam mengakses atau mengelola keuangan, antara lain mulai dari layanan perbankan, pembiayaan, asuransi, dan investasi, sampai beragam fitur lain yang berkaitan dengan kebutuhan basis pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Ady Sukarno
Terkini