Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan pembayaran klaim dan manfaat hingga kuartal III/2022 mencapai Rp128,09 triliun.
Ketua Bidang R&D, Pelaporan dan IT Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Edy Tuhirman mengatakan, sepanjan kuartal III/2022, industri asuransi jiwa (IAJ) telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp128,09 triliun yang dibayarkan kepada 8,36 juta orang penerima manfaat atas klaim. Capaian ini naik 7,8 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang berada di posisi Rp118,84 persen.
Sementara pembayaran klaim terkait pandemi Covid-19 hingga Maret 2020 sampai dengan September 2022 telah dibayarkan mencapai Rp10 triliun.
“Pada periode tersebut lebih dari 8 juta orang yang telah merasakan manfaat dari program asuransi jiwa yang dimiliki. Hal ini tentunya dapat menjadi bukti bahwa industri ini merupakan industri yang kuat dan mampu menunaikan kewajiban dan pembayaran klaim sesuai dengan kontrak polis yang disepakati,” ujar Edy, Rabu (23/11/2022).
Lebih lanjut, secara segmen Edy menyampaikan bahwa klaim akhir kontrak mengalami pertumbuhan 83,3 persen dengan kontribusi terhadap total pembayaran klaim dan manfaat sebesar 10,8 persen atau setara dengan Rp13,85 triliun.
Klaim surrender juga mengalami peningkatan 12,3 persen dengan kontribusi terhadap total pembayaran klaim dan manfaat sebesar 52,1 persen atau setara dengan Rp66,73 triliun. Sedangkan Klaim partial withdrawal mengalami penurunan 5,9 persen dengan kontribusi terhadap total pembayaran klaim dan manfaat sebesar 9,3 persen atau setara dengan Rp11,86 triliun. Klaim lainnya mengalami penurunan 5,7 persen atau setara dengan Rp15,27 triliun, dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan sebesar Rp16,2 triliun.
Edy yang juga Direktur Utama Generali itu menambahkan, klaim meninggal dunia sudah mengalami penurunan sebesar 38,9 persen menjadi Rp8,91 triliun. “Angka ini merupakan angka yang positif, di mana pengaruh Covid mulai berkurang. Diharapkan angka ini akan terus mengalami penurunan. Total klaim meninggal ini kontribusinya sebesar 7 persen dari total seluruh klaim pembayaran atas manfaat klaim,” ujar dia.
Klaim kesehatan juga terjadi peningkatan yang cukup signifikan, di mana naik 35,1 persen, menjadi Rp11,47 triliun. Hal ini bertanda bahwa masyarakat Indonesia sudah kembali ke rumah sakit setelah sempat tertahan akibat pandemi.
“Klaim kesehatan perorangan mengalami kenaikan lebih dari 50 persen menjadi Rp7,26 triliun. Kami melihat manfaat asuransi kesehatan itu benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat kita sampai saat ini. Adapun klaim kesehatan kumpulan dibukukan sebesar Rp4,21 triliun, tumbuh 14,5 persen dari periode sama tahun lalu,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel