Gozco Capital Lepas 330 Juta Saham Bank Neo Commerce (BBYB) Sebelum Periode Perdagangan Rights Issue

Bisnis.com,24 Nov 2022, 19:20 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Neo Commerce di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Gozco Capital melepas 330 juta saham di PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB). Aksi korporasi ini terjadi sehari sebelum periode perdagangan dan pelaksanaan aksi penambahan modal melalui skema rights issue yang digelar bank digital tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (24/11/2022), Gozco Capital sebelumnya memiliki 1.395.465.770 saham BBYB. Namun, jumlah tersebut merosot 330 juta saham menjadi 1.065,465.770 lembar pada 23 November 2022.

Mengacu pada tanggal perubahan kepemilikan tersebut, Gozco melepas 330 juta saham BBYB di harga Rp940 per unit. Alhasil kepemilikan saham Gozco di BBYB tercatat mengalami penurunan dari 14,81 persen menjadi 11,31 persen.

Di sisi lain, perubahan komposisi saham Gozco Capital terjadi sehari sebelum periode perdagangan dan pelaksanaan rights issue BBYB yang jatuh pada 24–30 November 2022. Melalui aksi korporasi ini, BBYB menerbitkan maksimal 2.617.133.843 atau 2,61 miliar lembar saham baru.

Akhir pembayaran pemesanan tambahan jatuh pada 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

Sementara itu, pemegang saham utama BBYB yakni PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital, dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd telah berkomitmen melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan.

Adapun aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) ini memiliki harga pelaksanaan Rp650 per saham, sehingga jumlah dana yang dihimpun oleh BBYB mencapai Rp1,7 triliun atau lebih kecil dari target Rp5 triliun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Neo Commerce atau BNC Tjandra Gunawan menjelaskan bahwa target dana tersebut mengalami perubahan karena mempertimbangkan kondisi pasar serta perekonomian dalam beberapa bulan terakhir.

“Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi bensin bagi BNC dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya,” ujar Tjandra.

Menurutnya, aksi rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan setelah aksi korporasi diproyeksikan tumbuh secara berkelanjutan.

Di sisi lain, pelaksanaan rights issue menjadi komitmen perseroan untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk pemenuhan modal inti yang dipatok Rp3 triliun pada 2022. Hingga kuartal III/2022, ekuitas BBYB tercatat sebesar Rp2,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini