Bisnis.com, JAKARTA – Dalam beberapa waktu terakhir, kabar rencana impor beras kembali mengemuka. Menariknya, secara historis, dalam beberapa periode terakhir impor beras hampir selalu terjadi mendekati masa pemilihan umum (Pemilu).
Seperti diketahui, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) meminta pemerintah segera melakukan impor beras dari negara lain. Hal itu dibutuhkan lantaran BUMN tersebut mencatat stok cadang beras pemerintah (CBP) saat ini hanya mencapai 594.856 ton.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas mengatakan cadangan beras pemerintah yang kurang dari 600.000 ton tersebut, akan mengakibatkan kekhawatiran pasar dan berdampak panic buying. Apalagi pemerintah memandatkan, Bulog dapat menjaga stok CBP pada kisaran 1 juta-1,5 juta ton sebagai ambang batasnya.