Warganya Iri Lihat Penonton Piala Dunia Qatar Tanpa Masker, TV China Lakukan Ini

Bisnis.com,27 Nov 2022, 21:07 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Warganya Iri Lihat Penonton Piala Dunia Qatar Tanpa Masker, TV China Lakukan Ini. Seorang wanita berjalan melewati instalasi promosi turnamen sepak bola Piala Dunia tahun ini, yang diadakan di Qatar, di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing pada 17 November. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Stasiun Televisi China memotong gambar close up penonton Piala Dunia Qatar yang tak mengenakan masker. Hal itu dilakukan setelah pada masa awal penyiaran gelaran sepak bola itu, memicu protes keras dari masyarakat yang kini masih di-lockdown akibat lonjakan kasus Covid-19.

China menjadi negara ekonomi besar terakhir yang masih berusaha menghentikan transmisi lokal Covid-19 dengan penguncian cepat, karantina panjang, dan kampanye pengujian (testing) massal.

Dilansir dari ChannelNewsAsia, Minggu (27/11/2022), selama siaran langsung pertandingan grup pada har ini antara Jepang dan Kosta Rika, penyiar CCTV Sports, jaringan televisi negara China, mengganti gambar close up dari penggemar tanpa masker yang mengibarkan bendera dengan gambar pemain, ofisial atau stadion sepak bola.

CCTV Sports menunjukkan gambar jarak jauh dari penonton di mana sulit untuk melihat bagian wajah. Namun, platform online Douyin, TikTok versi China, tetap menyiarkan gambar close up penonton tanpa masker.

Adapun, puluhan juta orang di kota-kota besar termasuk Beijing, Guangzhou, dan Chongqing masih menjalani karantina terbatas atau lockdown pada hari ini atau kontras dengan kerumunan penonton Piala Dunia yang bebas berkumpul tanpa masker. Hal ini membuat marah banyak pengguna media sosial China. Ratusan orang turun ke jalan di Beijing dan Shanghai pada hari Minggu untuk memprotes kebijakan Zero Covid China.

Surat terbuka pun bermunculan dan mempertanyakan kebijakan Covid-19 negara itu. Bahkan, di sebuah platform media sosial ada warganet yang menanyakan apakah China berada di planet yang sama dengan Qatar, sebelum akhinya lembaga sensor menghapusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini