Bisnis.com, JAKARTA - PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengumumkan akan mengambilalih saham PT Multi Adiprakarsa Manunggal (MAM).
Multi Adiprakarsa Manunggal saat ini berstatus anak usaha tidak langsung dalam GOTO. Dengan pengambilalihan ini maka Multi Adiprakarsa Manunggal akan menjadi anak usaha dari GOTO.
"Rencana pengambilalihan saham dalam perseroan oleh GOTO untuk tujuan penyelarasan internal yang mana rencana pengambilalihan tersebut akan mengakibatkan beralihnya pengendalian secara langsung atas perseroan oleh GOTO," tulis manajemen MAM dan GOTO dalam pengumuman bertanggal 28 November 2022.
Dilihat dalam situs perusahaan serta data resmi situs lowongan kerja lainnya, MAM memiliki beberapa kali perubahan nama produk. Terpantau, awalnya MAM menjual produk layanan bernama Kartuku. Setelah diakuisisi Gojek pada 2017, perusahaan kemudian memperkenalkan produk SPOTS. Sedangkan terbaru, dalam blog Gojek, kembali dilakukan perubahan produk dengan layanan GoBiz Plus.
Layanan keuangan ini membantu nasabah menangani operasional UKM seperti restoran. Layanan yang berkolaborasi dengan BCA ini menyediakan fitur mesin kasir berbasis Android. Layanan ini mencakup pembayaran kartu, Gokasir, Gofood, dan Gopay/QRIS. Layanan ini kasir ini juga menyediakan layanan cetak struk instan.
KINERJA SAHAM GOTO
Sementara itu, jelang lock up investor awal saham GOTO dibuka pada 30 November besok, harga saham GOTO terus turun menyentuh titik terendah. Pada perdagangan Kemarin, (28/11/2022) saham GOTO tercatat turun 12 poin atau 6,49 persen ke level 173 per saham.
Sebagai perbandingan, sejak melantai di BEI, saham GOTO tercatat pernah naik ke posisi tertinggi, yakni pada level 416 per saham.
Manajemen GOTO dalam keterangannya menyebutkan saat ini GOTO dan para pemegang saham pra-IPO menjajaki kemungkinan dilakukannya penawaran sekunder terkoordinasi atas saham GOTO yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.
"Penjajakan akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up atas saham tersebut pada 30 November 2022, untuk memfasilitasi suatu penjualan yang terstruktur melalui pasar negosiasi," kata manajemen.
Dijelaskan juga, dalam penawaran terstruktur itu perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi kepemilikan publik atas saham GOTO
Lebih lanjut, GOTO juga memastikan tidak akan mendapatkan penerimaan dana dari hasil penjualan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel