Bisnis.com, JAKARTA - Platform pendanaan bersama (P2P Lending) PT Amartha Mikro Fintek menggandeng platform akuakultur PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) dalam rangka penyaluran pembiayaan produktif bagi para pembudidaya ikan.
CEO & Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra berharap kolaborasi ini bukan hanya demi peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM sektor perikanan lewat akses permodalan, namun juga berdampak mendorong peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan nutrisi bagi jutaan keluarga di Indonesia.
"Melalui kolaborasi ini, Amartha berkomitmen menyalurkan permodalan senilai Rp100 miliar bagi pembudidaya ikan binaan eFishery, dengan besaran pinjaman mulai dari Rp3 juta sampai Rp100 juta rupiah per orang," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2022).
Sebelumnya, kolaborasi ini sebenarnya telah terjalin sejak Maret 2022 melalui program 'Kasih Bayar Nanti (Kabayan)' yang merupakan bagian dari layanan eFishery Mall (eMall). Tercatat, sebanyak lebih dari 1.600 pembudidaya ikan telah menerima fasilitas kredit dari Amartha.
Berbeda dengan sistem tanggung renteng yang selama ini digunakan Amartha dalam menyalurkan permodalan bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro, kerja sama dengan eFishery tidak menggunakan konsep serupa.
Para pembudidaya ikan dapat mengajukan pinjaman yang nantinya akan digunakan untuk membeli peralatan budidaya ikan dari eFishery.
Pelaku usaha budidaya ikan juga memiliki tenor pinjaman yang berbeda dengan kebanyakan mitra perempuan pengusaha ultra mikro binaan Amartha. Lewat program Kabayan, pembudidaya ikan dapat memilih tenor pinjaman 1 sampai 6 bulan.
Pengukuran risiko akan dilakukan oleh Amartha dengan bantuan machine learning, yang nantinya menghasilkan skor kredit alias credit scoring yang akurat bagi para peminjam.
Adapun, Amartha menyadari bahwa akselerasi inklusi keuangan di Indonesia membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dalam menggalang pendanaan, Amartha cukup gencar menjalin kerja sama dengan sektor perbankan.
Tercatat, lebih dari 23 mitra perbankan telah bergabung dengan Amartha, bahkan di tahun 2022 ini jumlah penyalurannya sudah melebihi dua triliun rupiah.
Sedangkan untuk menyalurkan modal, Amartha mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi seperti eFishery, sehingga dapat memperluas portofolio dan menjangkau segmen UMKM yang lebih beragam.
Amartha membuka peluang bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mengakselerasi penyaluran modal inklusif bagi segmen usaha ultra mikro yang lebih masif, tidak terbatas pada pelaku usaha perempuan saja.
"Contohnya, kolaborasi dengan eFishery ini sebagai sesama perusahaan teknologi. Pangsa pasar pembiayaan bagi UMKM masih sangat besar di Indonesia. Amartha optimis lewat produk dan layanan keuangan inklusif, kami bisa menjalin kolaborasi dengan sektor yang lebih beragam," tambah Taufan.
Gibran Huzaifah, CEO & Co-Founder eFishery mengungkap bahwa para pembudidaya ikan yang merupakan pekerja sektor nonformal sering merasa kesulitan mendapatkan akses permodalan dari lembaga bank, sehingga eFishery menghadirkan program eFisheryFund untuk membuka akses keuangan.
"Pemilihan Amartha sebagai partner adalah karena Amartha telah berpengalaman dan credible dalam menyediakan layanan keuangan inklusif. Kolaborasi ini diharapkan akan membawa angin segar bagi para pembudidaya ikan agar bisnis mereka dapat meningkatkan kualitas produksi dan menambah pendapatan," ujarnya.
Terkait pelaksanaan teknisnya, pelaku usaha budidaya ikan maupun konsumen B2B dapat mengajukan pinjaman lewat platform eFisheryFund.
Kemudian, Amartha akan melakukan verifikasi dengan mengukur skor kredit pelaku usaha ultra mikro, dan mendistribusikan pinjaman lewat eFishery, sehingga memudahkan peminjam untuk mengakses layanan keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel