Transportasi dan Logistik Bisa Suntik Rp1.090 triliun ke PDB 2023

Bisnis.com,30 Nov 2022, 13:46 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksikan kontribusi lapangan usaha atau sektor transportasi dan logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menembus angka Rp1.090,2 triliun pada 2023.

Ketua Umum SCI Setijadi memprediksi kontribusi sektor itu hingga akhir 2022 akan mencapai Rp957,9 triliun setelah pada akhir tahun sebelumnya mencapai senilai Rp719,6 triliun. Di lain sisi, perekonomian nasional maupun sektor logistik secara khusus dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik, disrupsi rantai pasok global, dan ancaman krisis pada 2023. 

“Prediksi tersebut dibuat berdasarkan Data BPS yang sudah menunjukkan sektor itu tumbuh tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya pada kuartal I/2022-III/2022, berturut-turut sebesar 15,79 persen, 21,27 persen, dan 25,81 persen.

Sementara itu, pasca pengalihan pemegang saham dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ke Sub Holding Pelindo Terminal peti kemas, IPC Terminal peti kemas mencatat peningkatan layanan peti kemas.

Pertumbuhan tersebut sebesar 6,13 persen secara tahunan atau year on year dibandingkan dengan kinerja pada tahun sebelumnya. Sementara arus peti kemas Indonesia pada triwulan III/2022 mengalami peningkatan hanya 2 persen.

Direktur Utama IPC TPK David Sirait menjelaskan perseroan berhasil melayani lebih dari 2,381 juta TEUs peti kemas periode Januari hingga Oktober 2022. Dibandingkan dengan pada tahun lalu periode yang sama lebih dari 2,24 juta TEUs.

Pada pelayanan peti kemas Internasional, IPC TPK mencatatkan peningkatan 126,72 persen sedangkan pelayanan peti kemas domestik meningkat 101,91 persen dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Hal ini menandakan kinerja operasi IPC TPK mengalami peningkatan secara signifikan.

Upaya peningkatan kinerja IPC TPK terus dilakukan di antaranya dengan memberikan pelayanan yang lebih kepada para pengguna jasa seperti Berthing on Arrival, ketika kapal tiba bisa langsung sandar di terminal selanjutnya kinerja bongkar muat yang baik dan kapal bisa langsung berlayar tidak lebih dari satu jam setelah selesai bongkar muat sehingga membuat waktu kapal di pelabuhan semakin efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini