Ilmuwan Hidupkan Kembali Virus 'Zombie' yang Punah Puluhan Ribu Tahun, Mengapa?

Bisnis.com,02 Des 2022, 20:15 WIB
Penulis: Widya Islamiati
Virus Varicella-Zoster/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir tersiar kabar tentang diaktifkannya kembali virus ‘zombie’ dari zaman prasejarah.  

Virus ini tertimbun ribuan tahun yang lalu jauh di permafrost Siberia. Virus ini disebutkan akan kembali ke keadaan yang mampu menginfeksi setelah tidak lagi beku.

Berdasarkan laman education.nationalgeographic, permafrost adalah lapisan beku permanen di bawah permukaan bumi. Ini terdiri dari tanah, kerikil, dan pasir, biasanya diikat oleh es. Sedangkan menurut sciencedirect permafrost didefinisikan sebagai tanah dengan suhu tetap pada atau di bawah titik beku (0°C) selama dua tahun atau lebih berturut-turut.

Mengutip laman sciencealert, alasan menghidupkan kembali virus ‘zombie’ yang diperkirakan berusia hampir 50.000 tahun atau sekitar 48.500 tahun itu adalah untuk mempelajari mikroba yang akan muncul ketika lapisan permafrost mencair akibat pemanasan iklim. Usia ini merupakan usia rekor untuk mikroroganisme beku yang kembali ke keadaan yang mampu menginfeksi organisme lain.

Ilmuwan yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis ini meneliti Virus amuba “zombi” ini sebenarnya satu dari 13 yang dianalisis dalam penelitian ini. Sembilan diantaranya berusia puluhan ribu tahun.

Berpotensi jadi ancaman

Jean-Marie Alempic menyebut, virus-virus yang dihidupkan kembali ini memiliki potensi ancaman bagi kesehatan masyarakat dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat bahaya yang akan timbul.

 "Karena pemanasan iklim, permafrost yang mencair secara permanen melepaskan bahan organik yang membeku hingga satu juta tahun, yang sebagian besar terurai menjadi karbon dioksida dan metana, yang semakin meningkatkan efek rumah kaca," tulis peneliti, dikutip dari Sciencealert pada Jumat (2/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini