Kapolri Listyo Sigit Tegaskan Terus Buru Ismail Bolong

Bisnis.com,02 Des 2022, 22:38 WIB
Penulis: Lukman Nur Hakim
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam rapat derngar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (14/8/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Juita

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo kengatakan bahwa saat ini Bareskrim hingga Polda Kalimantan Timur (Kaltim) terus mencari keberadaan Ismail Bolong yang saat ini belum diketahui. Ismail Bolong sebelumnya viral akibat video dirinya mengungkap adanya setoran tambah ilegal. 

“Bareskrim dari Ditipidter dan Polda katim saat ini masih terus melakukan pencarian Ismail Bolong,” ujar Listyo kepada wartawan di gedung DPR, Jumat (2/12/2022).

Listyo juga mengungkapkan bahwa saat ini penyidikan terkait kasus ini terus dilakukan oleh pihak penyidik. Namun, dirinya menyebut perlu adanya proses pendalaman atau follow up mengenai kasus ini.

“Kan dilakukan pemeriksaan terhadap keluarganya. Saya kira mungkin tentu ada progres lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto mengatakan bahwa saat ini kasus dugaan setoran tambang ilegal sudah naik ke tahap penyidikan.

“Sudah naik penyidikan,” ujar Pipit saat dihubungi wartawan, Kamis (1/12/2022).

Meski demikian, pihak dari Pipit belum merinci temuan apa yang berhasil dikantongi oleh pihaknya untuk menaikan kasus ini ke tahap penyidikan.

Sekadar informasi, kasus ini bermula saat salah seorang bernama Ismail Bolong mengunggah video yang berisi adanya setoran dana kepada beberapa Pati Polri terkait dengan kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Kemudian, hal tersebut juga benarkan Mantan Karopaminal Divpropam Polri, Hendra Kurniawan mengenai adanya laporan hasil penyelidikan (LHP) terkait tambang ilegal yang berada di Kalimantan Timur sesuai dengan apa yang terdapat dalam video Ismail Bolong.

Hendra mengatakan bahwa benar jika LHP tentang kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur dirinya yang memeriksa. Namun dirinya tidak mengatakan lebih jauh dan meminta awak media kepada pejabat yang berwenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini