Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Rama Satria Wibawa fokus mengembangkan tiga lini bisnis utama perusahaan di tengah ketatnya persaingan asuransi umum di Tanah Air.
Chief Commercial Officer Asuransi Rama Satria Wibawa Ricky S. Natapradja mengatakan bahwa perseroan memfokuskan strategis bisnis di lini yang lebih terukur dan berkelanjutan, seperti kendaraan bermotor, properti, dan marine cargo.
“Sekarang kami fokus pada tiga lini utama karena menurut kami itu lebih safe, lebih sustainable, dan lebih scalable untuk growth-nya, seperti motor vehicle, properti, dan marine cargo,” kata Ricky dalam sesi wawancara bersama Bisnis belum lama ini.
Untuk lini bisnis marine cargo misalnya, Ricky melihat transaksi dan pergerakan pengiriman barang-barang terus mengalami pertumbuhan seiring dengan melajunya industri perdagangan. Begitu pula dengan pembelian barang yang mulai meningkat.
Ricky memerincikan, saat ini, portofolio Asuransi Rama Satria lebih didominasi oleh segmen kendaraan. Lini bisnis asuransi kendaraan bermotor menjadi kontributor utama di Asuransi Rama Satria dengan porsi mencapai lebih dari 60 persen.
Kemudian, dari segmen properti harta/benda kontribusinya mencapai 20 – 25 persen dari total portofolio perusahaan. Ricky mengungkapkan bahwa untuk segmen ini, perseroan belum memiliki banyak rekanan dengan perbankan, selain dari bank yang sudah eksisting.
“Mungkin ke depannya, melihat bank sudah mulai mengucurkan kredit KPR kembali, semoga ekosistem properti mulai tumbuh lagi, entah itu perumahan atau commercial property yang lain-lain bisa kami garap di kemudian hari,” ujarnya.
Adapun, portofolio selanjutnya adalah marine cargo dengan porsi sekitar 15 persen dari total portofolio bisnis Asuransi Rama Satria.
“Kami berharap marine cargo bisa tumbuh karena kita melihat kebutuhan cargo semakin banyak,” tandasnya.
Hingga kuartal III/2022, Asuransi Rama Satria Wibawa membukukan jumlah premi bruto senilai Rp24,09 miliar dengan jumlah pendapatan underwriting senilai Rp14,56 miliar. Sementara itu, klaim bruto Asuransi Rama Satria mencapai Rp9,89 miliar.
Secara total aset, perusahaan membukukan aset mencapai Rp155,85 miliar dengan jumlah ekuitas sebesar Rp113,48 miliar dan jumlah liabilitas senilai Rp42,37 miliar.
Adapun, jika melihat dari kondisi kesehatan keuangan, Asuransi Rama Satria Wibawa mencatatkan rasio solvabilitas atau risk-based capital (RBC) sebesar 863,75 persen hingga 30 September 2022. Angka ini berada jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki tingkat solvabilitas atau RBC minimal sebesar 120 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel