IPW: Polri Tidak Serius Usut Kasus Tambang Ilegal di Kalimantan Timur

Bisnis.com,05 Des 2022, 15:38 WIB
Penulis: Lukman Nur Hakim
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dalam diskusi publik Polisi Sipil Idaman Masyarakat yang digelar Korps Mahasiswa dan Pemuda NKRI (Kompan) di Kota Serang, Banten, Minggu (13/11/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW)  menilai Polri tidak serius mengusut dugaan setoran tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, bahwa Polri harus membentuk tim gabungan untuk membuktikan keseriusan mengungkap tambang ilegal Ismail Bolong.

"Kalau melihat fenomena sekarang, yang bergerak cuma Dirtipidter Bareskrim yang memeriksa keluarga Ismail Bolong. Saya menilai Polri tidak serius mengungkap secara terbuka menyeluruh dugaan pelanggaran dugaan tambang ilegal. Tidak serius, kalau mau serius bentuk tim gabungan, internal dan eksternal," ujar Sugeng, Senin (5/12/2022).

Dia melihat, bahwa upaya yang dilakukan Polri saat ini untuk mengungkap kasus dugaan setoran tambang Ilegal tidak akan membawa hasil yang signifikan.

"Model seperti ini, saya menganalisis tidak akan ada pengungkapan yang bermakna dan signifikan. Bahkan dugaan saya akan ada pembungkaman," tuturnya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kengatakan bahwa saat ini Bareskrim hingga Polda Kalimantan Timur (Kaltim) terus mencari keberadaan Ismail Bolong yang saat ini belum diketahui.

 Dia sebelumnya viral akibat video dirinya mengungkap adanya setoran tambah ilegal. 

“Bareskrim dari Ditipidter dan Polda Katim saat ini masih terus melakukan pencarian Ismail Bolong,” ujar Listyo kepada wartawan di gedung DPR, Jumat (2/12/2022).

Listyo juga mengungkap, bahwa saat ini penyidikan terkait kasus ini terus dilakukan oleh pihak penyidik. Namun, dirinya menyebut perlu proses pendalaman atau follow up mengenai kasus ini.

“Kan dilakukan pemeriksaan terhadap keluarganya. Saya kira mungkin tentu ada progres lagi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini