Solar dan Pertalite di Bali Mulai Langka

Bisnis.com,05 Des 2022, 20:10 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, DENPASAR – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan pertalite di Bali mulai langka sejak beberapa hari terakhir, setidaknya terlihat dari antrean di setiap SPBU yang menjalar hingga keluar SPBU.

Kelangkaan terjadi tidak hanya di satu daerah di Bali, tetapi terjadi dari Kota Denpasar hingga Kabupaten Karangasem. Di Kota Denpasar misalnya, sejumlah SPBU sudah tidak menyediakan pertalite, Informasi yang diterima Bisnis dari salah satu pegawai SPBU, Pertalite tidak ada karena jatah pertalite memang terbatas.

Antrean kendaraan juga terpantau di SPBU Jalan By Pass Nusa Dua, mulai dari kendaraan roda dua, hingga bus trans metro juga harus mengantre untuk mendapatkan BBM. Dari sejumlah SPBU di Jalan By Pass Ngurah Rai, terpantau hanya satu SPBU yang menyediakan Pertalite.

Sedangkan di Kabupaten Karangasem, tepatnya di desa Rendang truk yang ingin mendapat solar harus mengantre hingga ke jalan raya karena solar yang sudah habis di SPBU. Konsumsi solar di daerah Karangasem khususnya Rendang sangat tinggi karena merupakan daerah tambang pasir atau galian C.

Antrean kendaraan di SPBU Rendang tidak hanya satu arah, tetapi di dua arah jalan sehingga menyebabkan lalu lintas kendaraan lain terhambat dan menimbulkan macet.

Pasir dari Karangasem dikirim ke seluruh Bali untuk berbagai proyek strategis nasional dan kebutuhan pembangunan rumah, hotel hingga villa. Langkanya solar akan berpengaruh terhadap suplai pasir ke seluruh Bali.

Pertamina Jatim Bali Nusa Tenggara yang dikonfirmasi tentang fenomena tersebut hingga saat ini belum memberikan jawaban terkait kelangkaan BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini