Bisnis.com, JAKARTA — Saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menghuni jajaran top losers sepanjang pekan lalu. Penurunan ini mengikuti tren harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), selaku pemegang saham ARTO, yang ikut ambles pada periode yang sama.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (4/12/2022), saham ARTO turun 17, 65 persen sepanjang 28 November–2 Desember 2022 ke level Rp4.200 per saham. Hal ini membuat saham perseroan menghuni posisi ke-8 jajaran top losers.
Pada penutupan pekan lalu, Jumat (2/12/2022), saham ARTO melemah 6,87 persen atau 310 poin ke level Rp4.200 per saham dengan pergerakan di kisaran Rp4.200-Rp4.510 per saham.
Tercatat volume transaksi saham ARTO pada penutupan perdagangan pekan lalu mencapai 20,94 juta saham dengan nilai Rp88,40 miliar. Adapun frekuensi transaksi mencapai 10.151 kali. Saham ARTO terus melemah selama dua pekan berturut-turut.
Melemahnya saham Bank Jago juga terjadi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Hingga menjelang akhir perdagangan pekan lalu, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,19 persen atau 14,02 ke level 7.006.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.967,95-7.021,81. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat mencapai Rp9,529,74 triliun. Sebanyak 190 saham menguat, 349 saham melemah, sedangkan 170 saham lainnya stagnan.
Selaras dengan penurunan ARTO, saham GOTO juga melemah 28,65 persen sepanjang pekan lalu. Hal ini membuat GOTO berada di posisi ke-2 jajaran top losers selama sepekan. Penurunan membuat saham GOTO mendapatkan auto reject bawah (ARB) selama lima hari beruntun.
Jumat pekan lalu, saham GOTO tercatat melemah 6,38 persen atau 9 poin menuju level Rp132. Penurunan saham GOTO dipicu oleh kekhawatiran jika para pemodal seperti Alibaba Group Holding Ltd., dan SoftBank Group Corp., akan menjual saham ketika periode lock up berakhir.
GOTO merupakan salah satu pemegang saham Bank Jago dengan kepemilikan sebesar 21,4 persen. Adapun PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia tercatat menjadi pemegang saham pengendali ARTO dengan kepemilikan 29,81 persen per September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel