PUPR Klaim Program Sejuta Rumah di 2022 Sudah Capai Target

Bisnis.com,06 Des 2022, 13:50 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Foto udara areal komplek perumahan bersubsidi di kawasan Jalan Kecipir, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (15/7/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Bisnis.com, JAKARTA - Program Sejuta Rumah (PSR) yang digencarkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebut telah mecapai target pada tahun ini.

Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) PUPR, Fitrah Nur, mengungkapkan capaian PSR per November 2022 telah menyentuh angka 1,05 juta unit rumah.

"Di tahun 2022 sampai November ini sudah sampai 1,05 juta unit lebih. Jadi kita ada 1 bulan lagi untuk melampaui target tersebut," kata Fitrah di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Untuk diketahui, PSR merupakan program tahunan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2015 untuk mengatasi backlog housing di Indonesia.

Fitrah menerangkan, pada 2020 target tersebut tidak dapat tercapai. Berdasarkan data yang Direktorat Jenderal Perumahan PUPR, sejak tahun 2015 baru 3 kali PSR mencapai target satu juta unit yaitu pada tahun 2018, 2019, dan 2021.

"Memang kita lihat sampai tahun 2020, itu ketercapaiannya nggak sampai satu juga rumah, tetapi di tahun 2021 itu udah 1,1 juta unit," ujarnya.

Pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang besar mengingat angka backlog 12,75 juta kepemilikan rumah, berdasarkan data Susenas 2020.

Ditambah dengan pertambahan jumlah keluarga baru yang mencapai 600.000-800.000 setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan kebutuhan rumah yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Dengan demikian, PSR menjadi satu langkah pemerintah untuk mendorong berbagai stakeholders di sektor properti untuk ikut serta mengurangi angka backlog.

Sebagai informasi, capaian PSR tidak hanya berasal dari pembangunan rumah yang dilakukan pemerintah, tapi juga berbagai stakeholder lain yaitu pengembang, masyarakat, ataupun CSR perusahaan.

Kementerian PUPR sendiri memberikan kredit bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), hingga Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Lebih lanjut, Fitrah mengaku optimistis sektor properti dapat terus bergairah dan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, saat ini properti menyumbang 3 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini