Blak–blakan Dirut Asuransi Digital AUS (Tap Insurance), Pemilik dan Status Izin Usaha

Bisnis.com,08 Des 2022, 16:22 WIB
Penulis: Anggara Pernando
PT Asuransi Untuk Semua (Tap Insurance)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Untuk Semua (AUS) buka suara mengenai status pemilik perusahaan termasuk status perizinan.

Harmoko Wahyudi, Direktur Utama Asuransi Untuk Semua (AUS) menyebut bahwa kabar izin perusahaan berasal dari akuisisi perusahaan asuransi eksisting adalah tidak benar.

 “PT Asuransi Untuk Semua adalah perusahaan asuransi yang didirikan sejak tahun 2022, dan memperoleh izin baru dari OJK. Jadi dapat kami sampaikan PT Asuransi Untuk Semua bukan merupakan hasil akuisisi dari perusahaan asuransi lainnya,” kata Harmoko menjawab pertanyaan tertulis Bisnis, Kamis (8/12/2022).

Dia mengatakan AUS secara resmi mendapatkan izin beroperasi sebagai Asuransi Umum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) efektif per 17 November 2022. Status ini melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-56/D.05/2022 dengan nomor izin No. KEP-56/D.05/2022.

Ketika disinggung apakah AUS merupakan bagian dari kepemilikan aggregator PasarPolis, Harmoko juga membantah. Menurut dia, AUS sepenuhnya dimiliki oleh investor lokal.

“Terkait struktur kepemilikan saham kami ingin menyampaikan bahwa PT PasarPolis bukan merupakan pemegang saham PT Asuransi Untuk Semua. Saat ini perusahaan dimiliki 100 persen [investor] lokal. Namun mohon maaf untuk struktur kepemilikan saham secara rinci, secara regulasi kami tidak diwajibkan untuk menyampaikan susunan pemegang saham kepada publik karena kami bukan perusahaan terbuka,” katanya.

Harmoko menuturkan, sebagai pemain baru dalam industri asuransi umum Tanah Air, pihaknya akan menyasar segmen digital. Produk yang dijual, nantinya akan menggunakan brand Tap Insurance.

“Sebagai perusahaan asuransi berbasis digital, TAP Insurance juga melakukan proses underwriting, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh perusahaan asuransi konvensional. Kedepannya, PT Asuransi Untuk Semua optimis dapat meningkatkan penetrasi industri asuransi sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat berasuransi,” katanya menambahkan.

Segmen yang akan digarap termasuk masyarakat yang kurang mampu untuk dapat ikut serta berasuransi melalui program micro-insurance berbasis digital. Produk yang disediakan nantinya akan tersedia melalui 40 mitra ekosistem digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini