Bisnis.com, JAKARTA - Layanan transportasi dan logistik berbasis aplikasi online disebut memiliki ketahanan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 dan pelemahan ekonomi. Gojek menjadi platform aplikasi multiguna atau superapp yang paling banyak digunakan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pada Agustus-September 2022, tingkat penggunaan layanan transportasi dan logistik online meningkat sejalan dengan pulihnya pandemi dan mobilitas masyarakat.
Aplikasi seperti Gojek, Grab, hingga ShopeeXpress banyak digunakan oleh konsumen masyarakat dan pedagang yang berjualan secara online.
Indef menemukan bahwa superapp yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk transportasi dan logistik yakni Gojek. Aplikasi yang dikembangkan oleh PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) itu disebut menjadi brand dengan tingkat kepuasan konsumen tertinggi.
"Meskipun konsumen mempunyai lebih dari satu aplikasi transportasi online dan logistik di dalam ponsel pintarnya, aplikasi super-app seperti Gojek dan Grab menjadi pilihan utama konsumen untuk kedua layanan, dengan Gojek masih menjadi brand dengan tingkat kepuasan tertinggi dari konsumen," dikutip dari siaran pers, Rabu (7/12/2022).
Secara terperinci, terdapat empat aplikasi transportasi online yang digunakan oleh masyarakat. Sementara itu, terdapat tujuh aplikasi pengiriman logistik online. Indef menemukan bahwa Gojek menjadi yang paling banyak digunakan untuk kedua layanan. Berikut rinciannya:
- Transportasi online : Gojek (82 persen); Grab (53 persen); Maxim (19,6 persen); dan inDrive (4,9 persen);
- Logistik online : Gojek (64 persen); Grab (42 persen); ShopeeXpress (28 persen); Lalamove (18,7 persen); AnterAja (10,9 persen); Ninja Xpress (7,8 persen); dan Deliveree (5,4 persen).
Berdasarkan survei tersebut, responden menilai Gojek memberikan rasa aman paling tinggi dalam transportasi. Pada sisi kemudahan penggunaan aplikasi, Gojek meraih skor 3,39 atau lebih tinggi dari rata-rata industri yakni 3,30. Setelah Gojek, Grab menyusul dengan skor 3,27.
Sementara itu, bagi responden pedagang online, layanan GoSend oleh Gojek dinilai paling efisien, aman, dan mudah digunakan, Konsensus responden memberikan nilai pada layanan pengiriman ekspres itu 3,17, atau lebih tinggi dari rata-rata industri 3,04.
Setelah GoSend, layanan pengiriman ekspres lainnya mendapatkan skor 3,05 untuk Lalamove, 3,04 untuk Grab, dan 3,03 untuk ShopeeXpress.
Jasa ride-hailing yang disedikan oleh Gojek, Grab, Maxim, inDrive, maupun aplikasi lainnya, tumbuh seiring dengan pulihnya mobilitas. Hasil survei Indef pada pengguna superapp tersebut menemukan bahwa konsumen bahkan tidak keberatan apabila tidak adanya promo.
Indef menilai hal itu menandakan bahwa transportasi online sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
"Lebih dari setengah [56 persen] responden juga menyatakan akan tetap menggunakan layanan transportasi online meski tanpa disertai promo, dan 60 persen responden menyatakan akan meningkatkan penggunaan transportasi online seiring dengan mulai pulihnya mobilitas pascapandemi," tulis Indef.
Di sisi lain, layanan logistik online tumbuh seiring dengan perkembangan positif perdangan online melalui aplikasi e-commmerce, media sosial, atau media online lainnya,
Indef menemukan bahwa 61 persen responden pengguna layanan logistik online juga menggunakan platform pesan instan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Telegram, dan lain-lain untuk berjualan secara daring.
"Para pedagang daring yang memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan utamanya, atau social seller, ikut mengerek jumlah permintaan layanan logistik online," demikian dikutip Bisnis.
Adapun riset untuk pengguna transportasi online dilakukan di lima kota besar yakni Jabodetabek, Bandung, Palembang, Bali, dan Yogyakarta. Total responden yang disurvei sebanyak 2.310 responden dengan karakteristik 51,6 persen laki-laki dan 48,4 persen perempuan.
Usia responden berada di rentang 20-30 tahun (54,16 persen), dan 30-49 tahun (43,2 persen). Rata-rata pendapatan per bulan responden yakni Rp2,5 juta sampai dengan Rp5 juta (25,66 persen).
Untuk riset pengguna logistik online, survei dilakukan di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya terhadap 1.155 responden. Seluruhnya merupakan pedagang yang memnafaatkan media sosial untuk berjualan, dengan karakteristik 41 persen laki-laki dan 59 persen perempuan.
Usia terbanyak responden yakni berada di rentang 18-29 tahun (45,83 persen) dan 30-41 tahun (41,67 persen). Pendapatan per bulan rata-rata responden berada di rentang Rp2,5 juta sampai dengan Rp5 juta (31,58 persen persen), dan Rp5 juta hingga Rp10 juta (28,95 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel