Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Capital Tbk. (BACA) telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun yang ditetapkan sebagai syarat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) yang digelar Bank Capital telah diserap oleh pengendali saham mereka PT Capital Global Investama (CGInvestama).
Berdasarkan keterbukaan informasi, CGInvestama telah menyerap seluruh private placement Bank Capital yang nilainya mencapai 12,87 miliar lembar saham dengan nominal Rp100 per saham.
Manajemen Bank Capital mengungkapkan bahwa setelah pelaksanaan PMTHMETD tersebut, jumlah modal saham yang ditempatkan dan modal yang disetor perseroan telah meningkat dari 7,07 miliar saham menjadi 19,95 miliar saham.
"Seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan," ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi pada Jumat (9/12/2022).
Mengacu pada peraturan OJK (POJK) No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, bank memang diharuskan memiliki modal inti sebesar Rp3 triliun dengan batas terakhir pada 31 Desember 2022.
Sementara, berdasarkan laporan keuangan, Bank Capital baru mempunyai modal inti Rp2,08 triliun per September 2022.
Berdasarkan prospektus, dana yang ditargetkan untuk diserap dari PMTHMETD pada 7 Desember 2022 itu nilainya mencapai Rp1,3 triliun. Dengan begitu, Bank Capital memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun.
Melalui aksi penambahan modal itu, CGInvestama sendiri menjadi pemegang saham pengendali tunggal Bank Capital yang memiliki 74,70 persen dari seluruh jumlah saham yang telah diterbitkan.
Di sisi lain, emiten bank berkode BACA ini telah mencatatkan laba per kuartal III/2022 sebesar Rp18,8 miliar, turun 8,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Jumlah aset Bank Capital juga turun 9,4 persen yoy dari Rp22,3 triliun menjadi Rp20,2 triliun. Sementara, kredit Bank Capital naik 28,7 persen yoy dari Rp2,3 triliun menjadi Rp 2,96 triliun.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) Bank Capital mencapai Rp15,5 triliun turun 23,2 persen yoy dari Rp19,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel