Bisnis.com, JAKARTA — Dingin udara di Desa Kemenuh, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Meski awan telah menghitam, tanda mau turun hujan, lalu lalang wisatawan lokal dan asing tetap ramai. Seperti semut mengerubungi gula. Destinasi wisata yang terkenal dengan Air Terjun Tegenungan itu tak kenal sepi.
Di sana berjejer puluhan toko melego kerajinan tangan, makanan dan minuman serta cinderamata. Menerima berbagai macam pecahan uang, dan hanya sedikit yang menerima pembayaran melalui Kode QR Standar Indonesia atau QRIS.
Sementara itu, di Penglipuran, Bangli, menghampar puluhan pengrajin bambu dan toko oleh-oleh yang telah menyiapkan kertas QR. Mereka berharap pelancong mampir dan bertransaksi secara nontunai membeli barang dagangan. Akan tetapi kenyataannya masih jauh panggang dari api.