Perusahaan Pieter Tanuri Kantongi Rp5 Miliar Lepas 1,28 Juta Saham Bank Ina (BINA)

Bisnis.com,11 Des 2022, 16:36 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Bank Ina Perdana. /bankina.co.id

Bisnis.com,JAKARTA — PT Philadel Terra melaporkan transaksi penjualan 1,28 juta lambar saham PT Bank Ina Perdana, Tbk. (BINA) pada Jumat (8/12/2022).

Dalam transaksi yang dilakukan pada 28 November 2022 tersebut, Philadel Terra mengobral koleksi sahamnya pada harga Rp3.920 per lembar.

Berkenaan dengan transaksi itu, perusaha milik Pieter Tanuri tersebut diproyeksi serap dana segar sebesar Rp5,01 miliar.

"Tujuan transaksi diversifikasi investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” jelas Direktur PT Philadel Terra, Yohanes Ade Bunian Moniaga lewat keterangan tertulisnya pada Kamis (8/12/2022).

Dengan demikian, koleksi saham milik Philadel Terra menyusut ke level 342.188.200 lembar saham atau sekitar 5,76 persen.

Total persentase kepemilikan tersebut berkurang 0,02 persen dari sebelumnya sebanyak 343.468.200 lembar atau 5,78 persen.

Untuk diketahui sebelumnya, transaksi penjualan tersebut dilakukan menjelang aksi korporasi lewat skema rights issue yang dilakukan oleh PT Bank Ina Perdana bakal melaksanakan rights issue pada 14 Desember - 20 Desember 2022 mendatang.

Pada aksi korporasi tersebut, Bank Ina akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 296.854.687 atau 296,85 juta lembar saham dengan nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp4.050 per saham.

Nantinya, setiap pemegang 20 saham lama yang tercatat pada 12 Desember 2022 pukul 16:00 berhak atas 1 HMETD yang bisa digunakan untuk membeli 1 saham baru.

Adapun, dana yang akan diserap Bank Ina sebanyak-banyaknya Rp1,202.261.482.350 atau Rp1,20 triliun yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu mengatakan optimistis rights issue tersebut akan diserap dan dananya cukup untuk memenuhi ketentuan modal inti perusahaan. “Kami yakin, sebelum akhir tahun ini Bank Ina sudah dapat memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini