Harbolnas 12 12, Saham E-Commerce GOTO, BUKA dan BELI Kena Obral

Bisnis.com,12 Des 2022, 13:18 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Tepat di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 saham e-commerce GOTO, BUKA dan BELI justru mengalami kontraksi.

Pada perdagangan sesi I, saham GOTO terkoreksi 6,45 persen ke posisi Rp87. Penurunan ini melanjutkan tren ARB yang tengah menyelimuti saham teknologi itu 11 hari belakangan.

Di sisi lain, saham BUKA juga mengalami nasib serupa dengan koreksi 3,76 persen ke posisi Rp256. Pelemahan saham Bukalapak telah terjadi selama tahun berjalan hingga ke level 40,47 persen.

Adapun BELI bernasib lebih baik dengan bertahan di level Rp472 per saham alias stagnan pada hari ini. Saham Blibli masih menguat sejak IPO di level Rp450.

Sebagai informasi, ketiga saham tersebut baru saja dimasukkan ke papan new economy oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan papan ekonomi baru adalah upaya otoritas Bursa untuk meningkatkan perlindungan terhadap investor. Menurutnya, pengelompokan emiten dalam satu papan khusus akan lebih kuat daripada sekedar memberi notasi khusus.

Dengan begitu, investor bisa lebih mudah dalam mengidentifikasi perusahaan berkategori new economy. Jeffrey berharap peluncuran papan ekonomi baru akan meningkatkan kesadaran investor dalam berinvestasi pada sektor ini.

“Implementasi papan new economy dapat menjadi fasilitas yang memudahkan investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi sesuai dengan tipe dan strategi transaksi masing – masing investor,” katanya.

Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Unit Start-up and Small Mediaum Enterprises (SSME) BEI Aditya Nugraha mengatakan jika papan new economy mampu memberikan benefit pada investor dan calon emiten.

Pasalnya, calon emiten yang masuk dalam papan khusus itu akan setara dengan emiten yang berada di papan utama tiap sektor. “Jadi kalau emiten papan utama bisa mendapatkan pendanaan yang mudah maka emiten papan new economy bisa mendaptakan siklus yang sama,” katanya.

Menurutnya BEI memiliki urgensi dalam meluncurkan papan new economy agar investor memiliki pemahaman investasi yang dimiliki akan bersifat jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini