IHSG Lanjut Melemah, Tuah Santa Claus Rally Mulai Sirna?

Bisnis.com,12 Des 2022, 14:23 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pergerakan di zona merah pada awal pekan ini, Senin (12/12/2022). Momentum Santa Claus Rally dan window dressing dikhawatirkan belum mampu untuk mengangkat performa indeks.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus sebelumnya memproyeksikan penurunan IHSG ke label 6.750 dengan probabilitas 65 persen.

“Dan pada kenyataannya IHSG ditutup 6.715 pada Jumat pekan lalu (9/12/2022), sehingga mendorong penurunan lebih lanjut lagi akan terjadi,” kata Nico, Senin (12/12/2022).

Nico mengatakan IHSG berpotensi menuju 6.610 dengan tingkat probabilitas 72 persen. Dia berpandangan harapan untuk mengubah penurunan akan terjadi apabila IHSG ditutup di atas 7.130 atau adanya data ekonomi Amerika Serikat yang mendorong optimisme untuk mulai hadir di pasar.

“Saat ini semua mata akan terfokus terhadap data inflasi Amerika yang akan keluar pada 13 Desember mendatang, diikuti dengan pertemuan The Fed dan Bank Sentral Eropa pada 15 Desember mendatang. Ini akan menjadi bukti dan saksi bahwa apakah pasar akan berbalik arah atau tidak,” lanjutnya.

Bulan lalu ketika inflasi Amerika Serikat mengalami penurunan, Nico mengatakan pasar memberikan respons positif. Namun dengan ketidakpastian global yang berlanjut dan tekanan dari pasar modal dalam negeri seperti kenaikan kasus Covid-19, IHSG memerlukan angin positif untuk rebound.

“Dibutuhkan angin yang akan memberikan sebuah harapan. Namun untuk pekan ini kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan rentang 6.690–6.800. Kami melihat mulai ada perlawanan dari IHSG dan data ekonomi pekan ini akan jadi penentunya,” katanya.

Sementara itu, Direktur Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan peluang penguatan IHSG karena Santa Claus Rally maupun window dressing makin kecil karena pelemahan saham GOTO yang berlanjut. Sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO telah melemah 77,23 persen dan kini berada di harga Rp87 per saham.

“Kemungkinan untuk menguat susah karena GOTO. Mungkin untuk pertama kalinya dalam 20 tahun IHSG pada Desember akan minus [secara bulanan],” kata Suria.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini