Saat laba tumbuh, TAF juga mencatat mengalami pertumbuhan pengguna digital sebanyak 135 persen dibandingkan tahun lalu meski Desember 2022 belum berakhir.
Agus mengatakan, pertumbuhan angka digital tersebut dipengaruhi adanya peralihan customer TAF, yang berawal dari offline kini menjadi online. Secara dampak bisnisnya pertumbuhan digital ini tidak begitu memberikan dampak, namun secara efisiensi nya berbeda.
“Pertumbuhan digital ini untuk persaingan kita ke depan. Kami menilai ke depan sebesar 65 persen itu semunya akan menggunakan online, artinya adalah kita bisa mengefisiensikan kita punya frontline. Jadi frontline nya ditaruh di belakang untuk mendukung yang ada di depan,” ujarnya.
Agus menambahkan, pertumbuhan pengguna digital tersebut dikontribusi dari berbagai saluran, yakni aplikasi FLEX, WhatsApp, call center, dan lainnya. Ke depan, TAF telah mempersiapkan berbagai inovasi untuk mendukung pertumbuhan digital ini, pasal nya saat ini customer banyak yang sudah memanfaatkan digitalisasi.
“Kami melihat adanya urgensi bagi TAF untuk semakin giat mengembangkan ide-ide inovatif baru dalam upaya kami bertransformasi secara digital. Konsumen kini semakin mengingkinkan solusi cepat dan efisien, menyesuaikan kebeutuhan mereka yang sudah serba digital,” ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel