Secara bersamaan, TAF juga tengah mempelajari pembiayaan untuk kendaraan listrik. Langkah perluasan bisnis itu seiring tren kendaraan listrik saat ini tengah mengalami pertumbuhan di tengah masyarakat.
Agus mengatakan, saat ini TAF tengah mempelajari pembiayaan untuk kendaraan listrik termasuk residue value yang ada pada bisnis pembiayaan kendaraan listrik.
“Kendaraan listrik di Indonesia ini memiliki demand yang besar, dan saat ini sedang mengalami tren. Tapi secara jumlah pengguna masih kecil karena produksinya pun masih tersebatas. Ke depan, kami siap untuk mendukung pembiayaan ini, bahkan kami sedang mengupayakaan green financing,” ujarnya.
Agus menambahkan bahwa kendaraan yang dibiayai oleh TAF seperti Toyota dan Lexus telah mengeluarkan mobili listrik baru yakni Toyota BZ4X dan Lexus UX300. Terhadap kedua kendaraan ini TAF menyatakan siap untuk membiayai kedua kendaraan listrik tersebut.
“Meskipun kami sedang mempelajara residue value nya, tapi kami yakni dengan nama besar toyota dan lexus residue value akan bagus. Adapun untuk garangi baterai kendaraan listrik akan berkisar 8 tahun dengan tenor pembiayaan 3-4 tahun,” ujar Agus.
Agus menyampaikan bahwa TAF terus berupaya untuk mendukung penjualan Toyota, Daihatsu, dan juga Lexus di Indonesia. Strategi lainnya adalah melakukan inovasi digital, di mana pada hari ini TAF telah meluncurkan fitur Tomi Online Service (TOS).
“Strategi yang kami terapkan sejauh ini adalah strategi jangka panjang, di mana kami ingin membuat customer nyama sewaktu mereka memiliki kendaraan Toyota, Lexus, maupun Daihatsu yang didukung oleh pembiyaan TAF,” ujarnya.
Adapun pada tahun depan, Toyota Astra Financial Services memproyeksikan pencapaian laba bersih sebesar Rp700 miliar, akan mengalami pertumbuhan 30,11 persen jika laba bersih pada akhir tahun 2022 berhasil dibukukan sebesar Rp538 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel