Buronan Interpol, Bandar Kripto Terra Luna Do Kwon Kabur ke Serbia

Bisnis.com,12 Des 2022, 17:04 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Pendiri Terra Luna Do Kwon Jadi Buronan Internasional, Interpol Rilis Red Notice, kini dikabarkan kabur ke Serbia/Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Korea Selatan menyatakan pendiri Terra Luna yang bangkrut dan menjadi buronan interpol, Do Kwon tengah bersembunyi di Serbia.

Mengutip BBC, Senin (12/12/2022), Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul mengatakan akan bekerja sama dengan otoritas Serbia untuk menahan Kwon.

Sebelumnya Kwon yang berusia 31 tahun itu didakwa atas tindakan penipuan dan pelanggaran hukum pasar modal setelah token Luna membuat kehebohan di pasar kripto pada Mei 2022. Adapun pada September 2022, Interpol mengeluarkan surat perintah internasional untuk penangkapannya.

Bulan berikutnya, jaksa Korea Selatan mengatakan Kwon telah melakukan perjalanan melalui Dubai ke negara yang tidak dikenal setelah meninggalkan Singapura, tempat kantor pusat perusahaannya Terraform.

Interpol pun mengeluarkan red notice atau permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan menangkap sementara seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan, atau tindakan hukum serupa.

Korea Selatan dan Serbia tidak memiliki perjanjian ekstradisi tetapi di masa lalu keduanya telah menyetujui permintaan berdasarkan Konvensi Eropa tentang Ekstradisi.

Kwon sebelumnya membantah bahwa dia sedang bersembunyi, tetapi belum mengungkapkan keberadaannya.

"Saya tidak 'dalam pelarian' atau yang serupa, untuk lembaga pemerintah mana pun yang telah menunjukkan minat untuk berkomunikasi, kami bekerja sama penuh dan kami tidak menyembunyikan apa pun," kata Kwon dalam cuitannya di Twitter pada September.

Jaksa Korea Selatan juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk lima orang lainnya, yang belum disebutkan namanya, terkait dengan apa yang disebut stablecoin Terra dan token Luna.

Sebagai catatan, stablecoin dirancang untuk memiliki harga yang relatif tetap dan biasanya dipatok ke komoditas atau mata uang dunia nyata. Namun dalam kasus Terra, nilai stablecoin ini ambruk sehingga berimbas terhadap kejatuhan pasar kripto yang lebih luas tahun ini. Sistem Terra Luna runtu bulan Mei, dengan harga kedua token anjlok hingga mendekati nol. Dari harga tertinggi US$116 pada April 2022, sekarang koin Terra bernilai kurang dari US$0,0002.

Secara global, investor dalam dua koin tersebut kehilangan sekitar $42 miliar, menurut perhitungan perusahaan analitik blockchain Elliptic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini