Backlog Tanker Minyak Mentah Turki Mulai Dihapus

Bisnis.com,13 Des 2022, 01:38 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tumpukan kapal tanker untuk mengangkut minyak melalui selat pengiriman penting Turki dibersihkan. Hal ini menjadi bukti bahwa pihak berwenang di Ankara telah menyelesaikan pertengkaran dengan industri asuransi yang muncul setelah sanksi terhadap Rusia.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (12/12/2022), menurut data pelacakan kapal tanker alat transportasi berbahan baja yang mampu mengangkut lebih dari 15 juta barel minyak mentah telah berlayar di selat pengiriman Bosphorus sejak Sabtu lalu. Pengiriman bergerak agak terhambat karena cuaca buruk pada akhir pekan, tetapi kondisinya lebih baik pada Senin pagi, menurut informasi agen pelabuhan setempat.

Otoritas maritim Turki mengatakan dalam sebuah cuitan pada hari Minggu bahwa empat kapal tanker dijadwalkan berlayar melalui Bosphorus pada hari Senin.

Seorang pejabat pengiriman yang mengetahui situasi tersebut mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa kapal tanker yang sebelumnya diblokir diizinkan lewat. Dia meminta untuk tidak diidentifikasi membahas masalah komersial.

Kemacetan lalu lintas menumpuk, menghentikan jutaan barel minyak mentah Kazakh, karena sanksi G-7 terhadap Rusia menciptakan lapisan keraguan bahwa kapal tanker minyak akan diasuransikan terhadap risiko seperti tabrakan dan masalah lingkungan yang sudah berlangsung lama bagi Turki.

Menuntut surat pemerintah di Ankara membuktikan bahwa setiap pengiriman ditanggung untuk transit, sesuatu yang awalnya ditentang oleh perusahaan asuransi. Amerika Serikat (AS) dan Inggris menekan Turki untuk merevisi pendekatannya.

Laporan pejabat pengiriman dan agen pelabuhan pada hari Sabtu, Turki mendistribusikan surat sampel kepada perusahaan asuransi yang dianggap dapat diterima sebagai bukti pertanggungan.

Surat itu serupa dengan versi yang telah diserahkan kepada otoritas Turki, menciptakan optimisme bahwa solusi telah ditemukan, kata orang tersebut.

Cuitan otoritas maritim mengatakan pada hari Minggu ada 12 kapal tanker menunggu yang masih belum menyerahkan surat yang benar. Pada Desember G. Sanksi Kelompok Tujuh terhadap Rusia mengenakan batas US$60 per barel pada harga minyak mentah negara tersebut.

Siapa pun yang membayar di atas US$60 tidak akan diizinkan untuk mengakses asuransi standar industri. Masalah bagi Turki adalah dapat mengetahui pengiriman mana yang dibeli di bawah bata dan karenanya memiliki asuransi standar industri dan mana yang tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini