Bisnis.com, JAKARTA — Pemain baru bank digital masih akan bermunculan pada 2023. Seiring dengan hal tersebut, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan menyiapkan strategi guna bersaing dengan kompetitor yang semakin bervariatif.
Sebagaimana diketahui, BBCA memiliki satu anak usaha bank digital, yakni PT Bank Digital BCA (Blu). Bank ini merupakan transformasi dari PT Bank Royal Indonesia yang pada 2019 telah diakuisisi oleh BCA dari PT Royalindo Investa Wijaya milik keluarga Soemedi.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan bahwa bertambahnya pemain bank digital disebabkan oleh potensi besar, seiring dengan meningkatnya tren transksi digital masyarakat.
"Kami melihat tren digitalisasi semakin meningkat setelah pandemi, dan kini banking from anywhere telah menjadi sebuah standar baru bagi operasional perbankan," jelas Hera saat dihubungi Bisnis pada Rabu (14/12/2022).
Hera melanjutkan, dalam rangka merespon tren tersebut, BCA akan melakukan inovasi layanan digital untuk memastikan platform perbankan transaksi mampu berakselerasi secara aman dan andal, sekaligus menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah.
"Perseroan akan mengkaji serta menyiapkan strategi yang tepat untuk senantiasa memberikan nilai tambah dan layanan digital yang optimal bagi segenap nasabah," pungkas Hera.
Tanpa mejelaskan secara detail, Hera memastikan bahwa BCA dan entitas anak akan memperluas dan memperkuat ekosistem bersama baik di sektor jasa keuangan maupun sektor berorientasi teknologi potensial masa depan.
Sebagai informasi, sedikitnya tiga bank baru yang bakal masuk ke ceruk persaingan bank digital pada tahun depan.
PT Bank Fama Internasional milik Emtek Group telah menyatakan siap bertarung sebagai bank digital bersama dengan Singtel Alpha Investment dan Grab Holding Limited. Selain itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI akan memasuki arena perang bersama PT Bank Mayora yang akan diubah menjadi bank digital.
Selain Emtek dan BNI, PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial bersama WeLab Sky Limited telah mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) senilai US$500 juta. Setelah akuisisi itu, Astra dan WeLab mengatakan siap meluncurkan bank digital baru di Indonesia pada tahun depan.
Sementara itu, Blu by BCA yang telah berusia 1,5 tahun melaporkan aset per November 2022 tembus Rp10,73 triliun atau tumbuh 97,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini dicapai seiring dengan pertumbuhan kredit hingga 20 kali lipat menjadi Rp2,64 triliun.
Pada periode yang sama dana pihak ketiga (DPK) bulan November 2022 tercatat tumbuh 411,67 persen yoy menjadi Rp6,58 triliun dari Rp1,28 triliun.
Kendati aset hingga DPK tumbuh positif per November 2022, BCA Digital pada bulan tersebut masih melaporkan rugi Rp40,67 miliar, susut dari periode yang sama tahun lalu Rp45,44 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel