Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk. atau BTN (BBTN), hingga PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) tengah menjalankan strategi guna mendongkrak penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) di tengah tren suku bunga tinggi.
Bank Indonesia (BI) sendiri telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen per November 2022. Alhasil, sejak Agustus hingga November 2022 suku bunga acuan bank sentral telah naik 175 basis poin.
Kenaikan suku bunga itu akan memengaruhi permintaan KPR. Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis BI bulan lalu (21/11/2022) menyebutkan bahwa permintaan KPR pada 3 hingga 6 bulan ke depan sejak November akan melemah.
Hal itu terindikasi dari melemahnya pangsa KPR dari 13 persen pada September 2022 menjadi 10,4 persen pada Oktober.
Untuk itu, sejumlah bank menyiapkan sejumlah strategi menjaga pertumbuhan KPR di tengah tren suku bunga tinggi. BCA misalnya menggelar BCA Expo Hybrid 2022 guna mendorong laju penyaluran kredit konsumsi.
BCA juga menawarkan berbagai variasi suku bunga KPR, antara lain bunga 3,85 persen fix selama tiga tahun. Penawaran tersebut masih akan berlaku sampai dengan akhir Desember 2022.
Di sisi lain, BCA masih mempertahankan suku bunganya meski dalam kondisi tren suku bunga tinggi.
“BCA masih mempertahankan Suku Bunga Dasar Kredit [SBDK] KPR sebesar 7,20 persen,” kata Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn kepada Bisnis, Selasa (13/12/2022).
Selain itu, BCA telah melakukan digitalisasi dalam proses pengajuan KPR guna mempermudah nasabah. Pengajuan KPR bisa dilakukan secara elektronik melalui e-form.
Tercatat, sampai akhir September 2022 BCA telah menyalurkan KPR sebesar Rp105 triliun, naik 10,4 persen secara tahunan (year-on- year/yoy).
Selain itu, CIMB Niaga juga gencar menjalankan strategi guna mendongkrak penyaluran KPR. Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan pada akhir tahun ini CIMB Niaga menggelar program Year End Xtralicious dan Xtra Pasti.
Kedua program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas KPR dengan bunga, margin, atau ujrah secara terjangkau dan angsuran yang lebih pasti.
"Penawaran ini bisa menjadi solusi untuk mendapatkan KPR dengan cicilan ringan di akhir tahun,” kata Noviady dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.
Untuk meningkatkan penyaluran KPR, CIMB Niaga juga menjalankan strategi kolaborasi dengan developer rekanan. CIMB Niaga juga melakukan cross selling kepada nasabah eksisting, bundling dengan produk-produk CIMB Niaga lainnya, serta terus mempercepat proses KPR melalui digitalisasi.
Dalam proses digitalisasi, CIMB Niaga misalnya menyediakan layanan berupa online form yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam mengajukan KPR secara digital tanpa harus datang ke kantor cabang.
CIMB Niaga sendiri telah mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR 8,6 persen yoy per kuartal III/2022 menjadi Rp41,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp38,27 triliun.
Strategi BTN dan Bank Mandiri
Kemudian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN gencar mendorong pertumbuhan KPR. Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar mengatakan BTN meluncurkan sejumlah program, salah satunya KPR BTN Rent To Own. Melalui program tersebut, konsumen bisa menjalani kredit dengan mekanisme sewa terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu.
"Program ini tidak hanya membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan pemilikan rumah, tapi juga membantu masyarakat mengumpulkan uang muka terlebih dahulu sebelum kredit," ujar Hirwandi.
Sebelumnya, BTN juga mengenalkan program KPR BTN Gaess for Millenial. "Program itu terus berjalan dan cukup banyak peminat. Ini karena kalau bicara KPR, 70 persen lebih customer-nya adalah milenial," ujarnya.
Diketahui, BBTN tercatat telah menyalurkan KPR mencapai Rp256,48 triliun hingga akhir September 2022. Dari jumlah tersebut, KPR subsidi mendominasi dengan nilai Rp140,97 triliun atau bertumbuh 8,46 persen yoy. Sementara itu, KPR non-subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp87,11 triliun pada kuartal III/2022.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga turun menggenjot penyaluran KPR. Salah satu strategi yang dilakukan Bank Mandiri adalah dengan menggelar Mandiri Festival Properti 2022 secara luring (offline). Pada program ini Bank Mandiri menggaet 28 grup pengembang aset properti.
Dalam Mandiri Festival Properti 2022, emiten berkode saham BMRI ini menawarkan promo khusus berupa program suku bunga spesial dengan beberapa alternatif mulai fixed rate 1 tahun hingga 10 tahun, diskon provisi 24 persen, dan diskon asuransi jiwa 10 persen. Bank Mandiri sendiri telah membukukan penyaluran KPR sekitar Rp47,9 triliun hingga Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel