Inflasi AS Turun, Aset Kripto Bitcoin Cs Semringah

Bisnis.com,14 Des 2022, 12:43 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Harga Bitcoin terpantau naik 3,74 persen selama 24 jam terakhir ke US$17.802 setelah inflasi AS turun. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin dan aset kripto lainnya terpantau menguat setelah rilis data inflasi AS yang lebih baik dari ekspektasi pasar.

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Rabu (14/12/2022) harga Bitcoin berada di level US$17.802, atau menguat 3,74 persen selama 24 jam terakhir dan naik 4,5 persen selama 1 pekan terakhir. 

Sementara itu, harga Ethereum (ETH) naik 4,04 persen ke US$1.321 selama 24 jam terakhir dan menguat 4,63 persen selama sepekan ke belakang.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono dalam laporannya mengatakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya terdorong lebih tinggi menyusul data inflasi AS bulan November yang lebih baik dari perkiraan.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (13/12/2022) malam mengumumkan tingkat Consumer Price Index (CPI) atau Indeks Harga Konsumen November turun ke 7,1 persen. Angka ini lebih rendah dari hasil pada Oktober lalu sebesar 7,7 persen dan di bawah prediksi pakar pada level 7,3 persen.

Menurut Afid data inflasi positif tersebut memperkuat persepsi bahwa kenaikan suku bunga The Fed pada rapat FOMC, hari Kamis (15/12/2022) besok akan sesuai dengan proyeksi.

“Probabilitas The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps meningkat menjadi 82 persen, dari 73,5 persen sehari sebelumnya,” kata Afid dalam laporannya, Rabu (14/12/2022).

Selain dari sisi makroekonomi, kabar mantan CEO FTX, Sam Bankman-Fried, yang dilaporkan telah ditahan di Kepualuan Bahama juga cukup berpengaruh ke pergerakan pasar kripto. Banyak investor menganggap peristiwa ini akan menjadi babak penyelesaian kasus ini dan memberikan sentimen positif ke pasar.

Sementara itu, kabar ketidakpastian terhadap Binance mengenai laporan Proof of Reserves Bitcoin yang dimilikinya sempat membuat pasar lesu. Namun Afid mengatakan hal tersebut tak berlangsung lama.

“Kenaikan tipis CPI yang menyelamatkan Bitcoin dan Ethereum sama-sama menikmati keuntungan tipis setelah pengumuman disampaikan,” jelas Afid.

Secara teknikal, Afid menuturkan harga Bitcoin melonjak 5,28 persen selama 24 jam terakhir dan sekarang diperdagangkan di atas US$17.500.

Tingginya aksi beli menjadi faktor utama yang mendorong harga Bitcoin dan Ethereum kembali naik setelah turun dan menyentuh ascending line sebagai titik support.

Apabila pergerakan harga Bitcoin berhasil breakout, Afid memproyeksikan target naik selanjutnya dan menjadi level resistance baru di level US$18.510. Menurutnya, volatilitas masih terus positif menunggu keputusan kenaikan suku bunga The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini