Fans Bentrok di Montpellier, Bocah 14 Tahun Tewas Ditabrak Pendukung Prancis

Bisnis.com,15 Des 2022, 09:54 WIB
Penulis: Restu Wahyuning Asih
Tangkapan layar video bentrok antara suporter Prancis dan Maroko di Kota Montpellier pada Kamis (15/12/2022) dini hari.

Bisnis.com, SOLO - Suporter Prancis dan Maroko terlibat bentrok di Kota Montpellier, Prancis pada Kamis (15/12/2022) dini hari.

Seperti diketahui, Prancis berhasil lolos ke final Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Maroko dengan skor 2-0.

Kemenangan ini membuat sejumlah penggemar merayakannya di jalanan Kota Montpellier. Sayangnya, fans Maroko juga turut hadir di sana.

Bentrok pun tak terelakkan hingga pihak berwajib ikut turun tangan. Video bentrok ini sampai viral di media sosial.

Melansir dari EuroDaily, seorang penggemar Maroko berusia 14 tahun dilaporkan tewas. Dirinya meninggal dunia setelah penggemar dengan bendera Prancis menabraknya dengan sebuah mobil.

Kejadian ini kemudian dikonfirmasi oleh Hugues Moutouh, atas nama Prefek Herault. Meski tak disebutkan usia almarhum, namun laporan online lokal mengklaim dia berusia 14 tahun.

“Seorang anak laki-laki dipukul dengan keras Rabu malam ini di Montpellier oleh seorang pengemudi setelah pertandingan semifinal Piala Dunia sepak bola. Dia dipindahkan ke rumah sakit dalam keadaan sekarat, di mana dia meninggal tak lama setelah perawatan medis," tulis laporan tersebut.

Polisi pun masih melakukan investigasi terkait masalah ini. Mobil pelaku pun masih berada di dekat lokasi kecelakaan dan kini ditempatkan di tempat penampungan.

Rekaman video yang diposting di media sosial menangkap seorang pengemudi terlihat panik setelah dia dikelilingi oleh kerumunan penggemar Maroko yang berusaha mencuri bendera Prancis yang mencuat dari jendela belakang kendaraannya.

Laporan online mengatakan bahwa kekerasan telah pecah di Montpellier dengan penggemar sepak bola melemparkan kembang api ke arah petugas polisi yang telah dikerahkan di kota itu.

Bentrok tak hanya terjadi antar penggemar namun juga terhadap petugas kepolisian. Pihak berwajib pun membalas serangan suporter dengan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini