IHSG Sesi I Melemah ke 6.770, Saham GOTO Justru Ngebut

Bisnis.com,15 Des 2022, 12:05 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Saham Gojek Tokopedia (GOTO) menguat di tengah pelemahan IHSG pada sesi I akibat kenaikan suku bunga The Fed. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama dengan pelemahan 0,46 persen ke leve 6.770,76. Pelemahan IHSG berlanjut di tengah respons pelaku pasar setelah The Fed memberi sinyal akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai 2023.

IHSG dibuka di level tertinggi 6.801,83 pada sesi I, kemudian sempat menyentuh level terendah 6.740,95. Sebanyak 235 saham menguat, 274 saham melemah, dan 179 saham stagnan.

Di tengah pelemahan IHSG, saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) justru menguat 3,19 persen atau naik 3 poin ke level Rp97 per saham. Saham GOTO juga menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan pada sesi pertama, dengan 2,5 miliar lembar saham ditransaksikan senilai total Rp237,8 miliar.

Berdasarkan indeks sektoral, pelemahan terjadi di semua sektor. Penurunan terbesar terpantau pada sektor properti sebesar 1,11 persen, disusul sektor kesehatan yang melemah 0,69 persen, dan sektor finansial turun 0,56 persen.

Di jajaran penghuni top 10 big caps, mayoritas mengakhiri sesi I di zona merah. Penurunan terdalam terjadi pada saham afiliasi GOTO, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang terkoreksi 1,87 persen. Kemudian disusul BBRI, BYAN, dan ASII masing-masing sebesar 1,41 persen, 0,94 persen, dan 0,86 persen.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M.M. sebelumnya menjelaskan bahwa penurunan inflasi Amerika Serikat dari 7,7 persen pada Oktober 2022 menjadi 7,1 persen pada November 2022 sempat menjadi sentimen positif bagi pasar.

Meski demikian, respons kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang berlanjut untuk meredam inflasi memicu munculnya kekhawatiran resesi.

“Koreksi IHSG saat ini merupakan respons kenaikan suku bunga semalam, tetapi kami tetap optimistis di sisa Desember ini ada potensi rebound menuju level psikologis 7.000,” kata Roger.

Roger mengatakan The Fed cenderung tetap memantau perkembangan inflasi ke depannya, dengan potensi kembali menaikkan suku bunganya hinga 75 basis poin.

Dia memperkirakan saham-saham sektor konsumer akan menjadi yang diuntungkan perkembangan suku bunga saat ini. Harga komoditas diperkirakan mulai turun sehingga mengurangi beban biaya bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini