Bisnis.com, JAKARTA – PT CIMB Niaga Sekuritas atau CIMBS akan menjadi standby buyer atau pembeli siaga dalam aksi penambahan modal melalui mekanisme rights issue PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).
Emiten berkode saham BBTN ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,44 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp500. Jumlah ini mencapai 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Berdasarkan prospektus Bank BTN pada Kamis (15/12/2022), CIMBS akan menjadi pembeli siaga apabila saham baru yang dirilis oleh perseroan masih terdapat sisa. Komitmen CIMB tertuang dalam surat pernyataan tertanggal 9 Desember 2022.
“Sebagai pembeli siaga, maka CIMBS akan membeli sisa saham baru yang tidak diambil bagian tersebut dengan harga Rp1.200 setiap saham baru, yaitu sebanyak-banyaknya 83,33 juta sisa saham baru yang setara Rp99,99 miliar yang seluruhnya akan dibayar secara tunai.”
Dengan jumlah saham baru sebanyak 3,44 miliar ditambah dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.200 per saham, jumlah dana yang akan diterima BBTN melalui aksi korporasi tersebut mencapai Rp4,13 triliun.
Manajemen BBTN menjelaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari rights issue bakal dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan. Hal ini bertujuan meningkatkan penyaluran jumlah kredit atau pinjaman.
“Dana hasil PMHMETD [Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu] II akan diperhitungkan sebagai modal inti utama sesuai dengan POJK No.11/2016,” demikian penjelasan manajemen dalam prospektus.
Negara Republik Indonesia selaku pemegang saham utama BBTN akan melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai porsinya, yakni 2,06 miliar saham baru seri B.
Penyerapan saham baru yang diterbitkan BBTN akan diserap oleh Negara melalui penambahan penyertaan modal negara (PMN). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2022 yang telah merestui suntikan modal sebesar Rp2,48 triliun.
Adapun penambahan penyertaan modal negara bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, sebagaimana ditetapkan dalam RAPBN 2022.
Jumlah nilai penambahan penyertaan modal negara yang disebutkan dalam PP 48/2022, ditetapkan oleh menteri keuangan berdasarkan hasil pelaksanaan penerbitan saham baru yang disampaikan oleh menteri badan usaha milik negara.
Rights issue BBTN akan memasuki periode cum-right di pasar reguler dan negosiasi pada 22 Desember, sementara pasar tunai pada tangga 26 Desember 2022. Adapun periode pelaksanaan dan perdagangan dijadwalkan pada 28 Desember 2022 – 5 Januari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel