Bisnis.com, JAKARTA — PT Sunday Ins Indonesia (Sunday Ins), perusahaan insurance technology (insurtech) full-stack berencana mengakuisisi perusahaan asuransi umum di Indonesia. Aksi korporasi dilakukan guna mendukung pertumbuhan bisnis Sunday Ins ke depan.
Head of Marketing Sunday Ins Indonesia Luvdhy Wahyu Sarwo Edy mengatakan, perusahaan berencana mengakusisi asuransi umum di Indonesia. Hal ini dibutuhkan untuk menjadi full-stack insurtech.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan proteksi dari asuransi. Untuk membuat produk yang terpersonifikasi, satu-satunya cara adalah dengan menjadi full-stack insurtech seperti model bisnis kami di Thailand,” ujarnya, Sabtu (16/12/2022).
Melalui model bisnis yang dijalankan tersebut, Sunday Indonesia meyakini dapat membuat produk yang lebih personal dan terjangkau bagi semua pelanggan. Tentunya dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning yang mumpuni.
Luvdhy menambahkan bahwa Sunday Ins memiliki visi untuk membuka akses asuransi bagi semua orang, perusahaan memulai visi ini di Asia Tenggara. Saat ini Sunday ini memiliki area operasional di Thailan dan Indonesia.
“Sebagai full-stack insurtech, Sunday Indonesia akan mereplikasi strategi dan best practice dari yang telah ada di Thailand untuk diaplikasikan di Indonesia dengan memperhatikan lanskap bisnis lokal. Ke depannya Sunday Indonesia berencana akan mengakuisisi insurer di Indonesia,” ujar dia.
Sejalan dengan rencana tersebut Sunday Ins juga tengah mengejar laju pertumbuhan bisnis sekitar 3 kali lipat pada tahun depan melalui penjualan business to business service (B2B) dan berkolaborasi dengan partner-partner strategis, seperti bank digital, fintech, e-commerce, dan lain-lain untuk menawarkan asuransi mikro dan produk ritel melalui mitra Sunday Ins.
“Tujuan Sunday Ins adalah menjadi perusahaan asuransi digital-native terkemuka di ASEAN. Setelah Indonesia, kami juga akan menargetkan untuk bisa menembus pasar Malaysia, Vietnam, dan Filipina,” ujar dia.
Di sisi lain, Sunday Ins telah mendapatkan pendanaan Seri B senilai US$45 juta yang dipimpin oleh Tencent bersama dengan dukungan kuat sejumlah investor baru maupun yang telah bergabung saat ini, seperti SCB 10X, Vertex Growth dan Vertex Ventures Southeast Asia & India, Quona Capital, Aflac Ventures, Z Venture Capital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel