Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) penuhi ketentuan modal inti minimum setelah menggelar aksi korporasi melalui skema penawaran hak memesan efek terlebih dahulu (PHMETD II) dengan akumulasi perolehan dana untuk modal inti sebesar Rp3,1 triliun.
Lewat aksi tersebut, Bank Amar menyerap tambahan modal sebesar 1,28 triliun yang didukung oleh Tolaram Group Inc (Tolaram) selaku pemegang saham pengendali Amar Bank.
"Tolaram menyerap total sebanyak 4,47 miliar saham. Dengan hasil tersebut, Amar Bank kini telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun yang ditetapkan oleh OJK," jelas manajemen Bank Amar dalam keterbukaan informasi dikutip, Sabtu (17/12/2022).
Dalam keterangan terpisah, Tolaram melaporkan informasi lanjutan mengenai aksi pembelian saham Bank Amar yang baru-baru ini dilakukan.
Adapun, jumlah hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tambahan yang dilaksanakan oleh Tolaram dalam rangka PMHMED II tersebiy sebanyak 1,14 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp280 per helai.
Sejalan dengan suksesnya aksi korporasi tersebut, Presiden Direktur Bank Amar, Vishal Tulsian menyampaikan apresiasinya kepada Tolaram Group atas komitmennya dalam mendukung tujuan perseroan menggarap sektor UMKM.
"Kami sangat berbahagia bahwa saat ini proses rights issue telah berhasil diselesaikan. Pemegang saham pengendali kami, Tolaram, terus menunjukkan keyakinan dan komitmennya yang kuat dalam mendukung dan mewujudkan tujuan kami untuk menjadi bank digital terdepan yang memberikan dampak sosial, dengan melayani segmen ritel yang kurang terlayani dan UMKM dalam ekonomi digital," jelas Vishal.
Vishal melanjutkan, Dengan modal yang kuat, Bank Amar ke depannya dapat memfokuskan semua upaya untuk meningkatkan pertumbuhan di tahun depan dan meluncurkan produk inovatif dalam upaya mewujudkan inklusi keuangan yang berdampak dan pertumbuhan serta returns bagi para investor.
Sebelumnya, pada kuartal III 2022, total aset Amar Bank mencapai Rp 3,70 triliun. Bank Amar juga sempat catatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 66 persen menjadi Rp 501,84 miliar.
Namun, pada periode yang sama Bank Amar masih membukukan rugi sebesar Rp172,86 miliar yang disebabkan oleh naiknya kerugian penutupan nilai aset 143 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp477,85 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel