Bisnis.com, JAKARTA — PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo mencatatkan laba bersih sebesar Rp802 triliun pada kuartal III/2022 yang mendorong capaian bottom line perseroan. Pertumbuhan kinerja perusahaan itu penting bagi perluasan cakupan penjaminan bagi UMKM.
Direktur Keuangan, Investasi, dan Manajemen Risiko Jamkrindo Suwarsito menjelaskan bahwa pihaknya membukukan laba bersih Rp802 miliar hingga kuartal III/2022, tumbuh 44,76 persen (year-on-year/YoY) dari Rp554 miliar. Perolehan laba itu ditopang oleh total pendapatan yang mencapai Rp6,15 triliun.
Menurut Suwarsito, pendapatan perseroan itu di antaranya mencakup pendapatan operasional, yang mencakup pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi, senilai Rp5,41 triliun. Lalu, terdapat pendapatan subrogasi bersih senilai Rp641,63 miliar dan pendapatan lain-lain Rp25,21 miliar.
"Dengan pencapaian kuartal III tahun ini yang menunjukan hasil positif, di mana kami sudah mengantongi 98 persen laba bersih tahun 2022, kami optimistis pada akhir tahun Jamkrindo dapat memperoleh kinerja melebihi target RKAP 2022, yaitu sebesar Rp818,95 miliar," ujar Suwarsito melalui keterangan resmi, dikutip pada Minggu (18/12/2022).
Perusahaan penjaminan yang merupakan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) itu mencatatkan realisasi volume penjaminan Rp220,36 triliun hingga kuartal III/2022, terdiri dari jumlah penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp149,98 triliun dan jumlah penjaminan Non KUR senilai Rp70,37 triliun. Adapun, aset perseroan tercatat senilai Rp29,95 triliun dengan ekuitas Rp13,08 triliun.
Suwarsito menyebut bahwa pihaknya melakukan sejumlah transformasi yang mampu mendorong peningkatan kinerja, seperti transformasi pada struktur organisasi, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), sistem teknologi, bisnis dan operasional, tata kelola manajemen risiko dan kepatuhan, serta keuangan.
Menurutnya, transformasi fundamental diperlukan karena Jamkrindo berperan dalam menjembatani UMKM untuk memperoleh akses pembiayaan yang lebih efektif dan efisien. Para pelaku UMKM harus dapat mengakses sumber pembiayaan agar bisa meningkatkan skala usahanya.
"Kami juga mengharapkan dukungan dan kolaborasi dengan para stakeholders dalam pengembangan dan penguatan UMKM agar tumbuh positif secara berkelanjutan," kata Suwarsito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel