Hatten Bali (WINE) Menjadi Produsen Wine Pertama yang Akan Melantai di BEI

Bisnis.com,19 Des 2022, 17:17 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Varian anggur putih atau white white yang dihadirkan di event Tastin France di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen wine asal Bali PT Hatten Bali Tbk. (WINE) akan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada Januari 2023. Adapun WINE merupakan satu-satunya produsen wine yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan prospektus perseroan, WINE menyebut memiliki beberapa kompetitor dalam usaha alkohol jenis wine. Beberapa pesaingnya adalah PT Sababay Industry, PT Tri Hita Citra Persada, PT. Dima International Wines, dan PT Banyu Sakti Jaya.

“Perseroan menyadari bahwa persaingan merupakan bagian tidak terpisahkan dari kegiatan usaha dan memahami bahwa bisnis pada industri minuman beralkohol yakni wine memiliki persaingan yang cukup kompetitif baik dari produk wine lokal maupun wine impor,” tulis manajemen WINE dalam prospektus.

Manajemen menyebut adanya persaingan tersebut membuat munculnya banyak variasi wine, tetapi dengan konsep yang sama. Dalam menghadapi persaingan tersebut, WINE berupaya untuk mengembangkan kegiatan usaha yang terintegrasi, meningkatan kualitas produk, memperluas jaringan distribusi dan menetapkan harga jual yang kompetitif untuk mempertahankan pelanggan.

Beberapa langkah yang disiapkan WINE untuk menghadapi persaingan usaha adalah dalam pemasaran dan distribusi, rantai pasokan, operasional, dan keuangan.

Dalam pemasaran dan distribusi, WINE akan melakukan ekspansi ke pusat-pusat pariwisata di luar Bali. Adapun beberapa varian wine yang diproduksi oleh WINE adalah Age White, Sweet Alexandria, Aga Rosé, Aga Red, Sweet Syrah, Tunjung Brut Sparkling, Jepun Sparkling Rosé, Pino De Bali,Bali White, Bali Rosé, dan Bali Red.

Selain melakukan ekspansi, WINE juga berupaya untuk meningkatkan brand loyalty untuk end customer, dan mempromosikan kebun anggur sebagai destinasi wisata mancanegara. WINE juga akan merintis ekspor ke negara-negara dengan permintaan anggur yang tinggi, dan mengembangkan kerja sama dalam bentuk white label dan makloon.

Kemudian untuk strategi rantai pasokan, WINE akan mengikat perjanjian jangka panjang dengan para petani anggur Bali yang mutunya terjaga. Lalu, WINE akan memperluas origin bahan baku dengan membeli anggur berkualitas baik dari dalam maupun luar Bali.

Sementara untuk operasional, WINE akan melakukan riset dan pengambangan produk baru secara berkelanjutan, dan meningkatkan efisiensi pengolahan anggur. WINE juga akan melakukan kerja sama dengan sekolah perhotelan dan pariwisata untuk meningkatkan awareness.

Dari sisi keuangan, WINE akan memperkuat struktur permodalan, dan meningkatkan kualitas laba.

Hatten Bali menawarkan sebanyak 678 juta saham atau maksimal 25,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp50.

Harga penawaran umum perdana saham WINE adalah sekitar Rp100–Rp150 setiap saham. Dengan demikian, WINE berpotensi meraih dana sebesar Rp67,8 miliar–Rp101,7 miliar dari penawaran perdana ini.

Sekitar 80 persen dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja WINE untuk menyalurkan penyetoran modal kepada anak usaha, PT Arpan Bali Utama untuk pembelian bahan baku buah Anggur, Jus Anggur dan bahan-bahan pembantu seperti botol, label, kardus dan lainnya.

Kemudian sisa 20 persen akan digunakan sebagai modal kerja WINE untuk meningkatkan brand awareness khususnya di luar Bali.

Sebagai catatan, daftar emiten minuman beralkohol (saham sektor D211) di Bursa efek Indonesia saat ini hanya dihuni oleh dua produsen bir yaitu PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MBLI), adapaun kedua emiten tersebut berfokus pada produksi bir saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini