Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti masih menjadi andalan industri asuransi umum untuk meraup premi dan bertumbuh.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan premi dari sektor ini paling tinggi baik dari sisi premi maupun pertumbuhan pada kuartal III/2022.
Rinciannya, secara persentase asuransi properti tumbuh 30,7 persen (year-on-year/yoy). Sedangkan dari jumlah premi yang masuk naik dari Rp15,73 triliun menjadi Rp20,57 triliun.
Wakil Ketua Bidang Statistik Riset dan Analisa AAUI Trinita Situmeang menurutkan, pertumbuhan bisnis yang melaju kencang berikutnya adalah lini usaha personal accident. Sektor ini tumbuh 29,3 persen yoy. Premi yang dikumpulkan naik menjadi Rp1,6 triliun, dari kuartal III/2021 sebesar Rp1,3 triliun.
Selanjutnya, posisi ketiga adalah marine cargo dengan persentase kenaikan premi 29,1 persen yoy. Sementara pendapatan premi yang dibukukan mencapai Rp3,5 triliun dari Rp2,71 triliun.
"Lini usaha miscellaneous juga naik 24,1 persen yoy menjadi Rp2,88 triliun, diikuti dengan premi motor vehicle yang naik 19,4 persen yoy menjadi Rp13,04 triliun pada kuartal III/2022," ujar Trinita dalam paparan Kinerja Asuransi Umum dan Reasuransi Kuartal III/2022 secara daring, Jumat (16/12/2022).
Secara keseluruhan AAUI mencatat peningkatan premi industri asuransi umum pada kuartal III/2022 dengan total mencapai Rp66,85 triliun. Nilai itu naik 20,3 persen yoy dari periode yang sama 2021 bernilai Rp55,55 triliun.
Permasalahan Asuransi Kredit
Sementara itu, dari sisi klaim, asuransi kredit (credit insurance) menjadi lini usaha dengan klaim dibayar tertinggi pada kuartal III/2022 dengan nilai mencapai Rp8,1 triliun.
Nilai klaim ini meningkat 83,5 persen secara tahunan (yoy) berbanding pada periode yang sama 2021 sebesar Rp4,41 triliun.
“Ini [klaim dibayar asuransi kredit] terjadi selama kurun waktu 3 kuartal, jadi ini masih terdapat dampak dari Covid-19 dan gagal bayar untuk polis-polis asuransi kredit yang sudah dijual pada tahun-tahun sebelumnya, karena ini indikatornya indikator klaim dibayar pada periode tersebut,” ujarnya.
Selain asuransi kredit, Trinita mengungkapkan bahwa lini usaha energy offshore juga menjadi klaim dibayar tertinggi kedua. Dari sisi pertumbuhan, energy offshore mencatatkan kenaikan sebesar 102,1 persen yoy dari Rp437 miliar menjadi Rp883 miliar.
Peningkatan klaim dibayar di asuransi umum juga terjadi pada asuransi kesehatan (health insurance) yang naik 44 persen yoy dari Rp2,66 triliun menjadi Rp3,84 triliun pada kuartal III/2022. Lini usaha ini mengalami selisih klaim dibayar senilai Rp1,17 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun secara keseluruhan, klaim dibayar dari lini usaha di asuransi umum tercatat naik 20,5 persen yoy dari Rp22,75 triliun menjadi Rp27,41 triliun sampai dengan kuartal III/2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel