IHSG sedang Labil, Apakah Window Dressing Tahun Ini akan Jor-joran?

Bisnis.com,19 Des 2022, 19:31 WIB
Penulis: Artha Adventy
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih memiliki harapan untuk naik ke angka 7.000 sehingga window dressing dan santa claus reli tahun ini akan ada di saham dari beberapa sektor pilihan.  

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup merah di posisi 6.779,69 atau turun sebesar 0,48 persen pada penutupan perdagangan Senin (19/12/2022). Posisi ini disokong oleh 189 saham yang menghijau, 349 saham melemah dan 170 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.321,11 triliun sepanjang IHSG yang bergerak di rentang 6.754,08 hingga 6.827,81.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mengungkapkan jika NH Korindo menurunkan target saham di angka 7.000 hingga 7.100 sampai akhir tahun.

“IHSG ditutup dibawah 6.800 artinya kita masih harus berjuang, setidaknya kita harus bisa naik ke atas level 6.810 – 6.815 resistant yang paling dekat sampai 6855 baru kita bisa melaju ke pelan-pelan 6.930 kemudian 6.960 dan 7.000,” katanya dalam Webinar bertajuk Santa Claus: Are You Coming to Town?, Senin (19/12/2022).

Lebih lanjut Liza juga meyakinkan jika IHSG tembus di angka 7.000 hingga 7.100 secara teknikal maka bisa dipastikan window dressing dan santa claus reli akan ada di beberapa pilihan sahamnya. 

“Begitu masuk 7.000 sampai 7.100 itu akan jadi target untuk akhir tahun karena seperti seperti yang dilihat mau ke level 7.000 aja kita  susah . Mudah-mudahan kita enggak tembus lagi ke bawah 6.750 sampai 6.683. Jadi kalau melihat keadaan seperti ini kita bilang mungkin windows dressing atau santa claus rally-nya ada di saham saham berikut ya,” lanjutnya

Adapun saham-saham yang disebut Liza akan mengalami window dressing yaitu dari sektor perbankan ada saham BBRI dan BBNI, sektor infrastruktur yaitu EXCL, TOWR dan TBIG. Lalu sektor properti ada saham CTRA dan PWON.

Kemudian dari sektor energi disebutkan window dressing aka nada di saham PTBA dan PGAS dan sektor industri di saham ASII. Lalu sektor consumer non-cyclicals ada saham ICBP, MYOR, KLBF, CPIN dan AALI. Sektor consumer cyclicals yaitu MAPI dan sektor basic industri yaitu SMGR, INTP, INCO, dan ANTM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini