Laba Tumbuh 53,6 Persen, Ini Rekomendasi Saham ANTM

Bisnis.com,19 Des 2022, 20:30 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Kantor Unit Bisnis Pertambangan Nikel PT Aneka Tambang Tbk. di Desa Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara./Bisnis-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) diperkirakan masih bullish melihat hasil kinerjanya yang cemerlang hingga kuartal III/2022 terutama pada segmen emas dan nikel.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, pendapatan ANTM sampai dengan akhir kuartal III/2022 tersebut 84 persen lebih tinggi dari perkiraan analis dan 85 persen lebih tinggi dari konsensus.

Pendapatan ANTM pada sembilan bulan 2022 tercatat sebesar Rp33,6 triliun atau tumbuh 27,7 persen yoy, yang didukung oleh perbaikan volume penjualan dan harga nikel ore. Sementara itu, margin kotor dan margin operasional sedikit turun karena tingginya biaya produksi feronikel.

Adapun, laba bersih ANTM tumbuh 53,6 persen ke Rp2,6 triliun karena perbaikan top line.

Pada kuartal III/2022 sendiri, ANTM juga mencatat kinerja yang luar biasa dengan pendapatan yang meningkat sebesar 65,2 persen dari kuartal sebelumnya (qoq) karena volume bijih nikel yang lebih tinggi dan laba yang berbalik secara signifikan menjadi Rp1,1 triliun dari Rp60 miliar pada kuartal II/2022 karena tidak ada lagi kasus sengketa.

Dari sisi opersional, ANTM juga mencatatkan kinerja cemerlang untuk segmen emas dan bijih nikel pada kuartal III/2022, dengan catatan volume penjualan emas sebesar 400.663 oz pada kuartal III/2022, naik 80,8 persen dibandingkan periode sebelumnya, sehingga volume penjualan akumulatif pada sembilan bulan 2022 mencapai 833.701 oz, naik 30,5 persen yoy.

Pada segmen bijih nikel, ANTM juga mampu membukukan kinerja yang kuat, dengan volume penjualan 3Q22 sebesar 1,7 juta ton, peningkatan yang signifikan dibandingkan periode sebelumnya sebesar 708 ribu ton.

Adapun, pada rata-rata harga jual (ASP), segmen emas ANTM dapat terealisasi pada USD1.936 per ons pada kuartal III/2022, sedangkan untuk bijih nikel perusahaan dapat merealisasikan pada US$50 per ton.

“Kami mempertahankan rating Buy pada saham ANTM dengan target harga di Rp3.400, meskipun kami mengubah perkiraan target pendapatan pada 2022, target harga kami tidk berubah,” jelas Hasan dalam riset, Senin (19/12/2022).

BRI Danareksa Sekuritas juga tetap memasang pandangan bullish pada saham ANTM dan memperkirakan ANTM akan menerima banyak sentimen positif dengan adanya perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Sampai dengan akhir perdagangan Senin, harga saham ANTM terpantau naik 0,99 persen atau 20 poin ke Rp2.040. Secara year to date, harga sahamnya terpantau turun 9,33 persen, dan secara year on year masih tercatat turun 12,45 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini