IHSG Hari Ini Rawan Koreksi, Cek Saham Big Cap BBCA & BMRI

Bisnis.com,20 Des 2022, 07:45 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karywan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rawan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (20/12/2022). Namun IHSG tetap berpeluang berbalik arah jika bisa bertahan di atas level psikologis 6.800.

Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya memperkirakan level resistance IHSG mencapai 6.880, sementara support di 6.720.

“Tanpa ada arahan yang solid dari indeks-indeks global pada Senin (19/12/2022), IHSG masih rawan pelemahan dengan support kuat di 6.720 di Selasa (20/12/2022). Di sisi lain, potensi rebound ke kisaran 6.830 sampai 6.850 tetap terjaga apabila IHSG bertahan di atas level psikologis 6.800,” tulis Phintraco, Selasa (20/12/2022).

Indeks-indeks Wall Street melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Pelemahan dipicu oleh kekhawatiran bahwa kebijakan moneter ketat dari The Fed akan memicu resesi ekonomi di Amerika Serikat. Terdapat pula kekhawatiran pasar soal kemungkinan tidak tersedia cukup waktu untuk window dressing.

Berlawanan dengan Wall Street, mayoritas indeks di Eropa justru ditutup menguat. Meski demikian, penguatan tersebut juga dibayangi oleh sikap hawkish dari sejumlah bank sentral di Eropa.

European Central Bank (ECB) kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps dan berencana mengurangi balance sheet sebesar US$15,9 miliar setiap bulan mulai Maret 2023 hingga Juni 2023. Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank juga menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps pekan lalu.

“Di dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 22 Desember 2022,” lanjut mereka.

RDG BI diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, lebih rendah dari kenaikan sebesar 50 bps dalam beberapa bulan sebelumnya.

Terkait hal tersebut, nilai tukar rupiah cenderung stabil di kisaran Rp15,600 per dolar AS dalam sepekan terakhir. Dengan demikian, Phintraco menilai sejumlah saham perbankan dapat diperhatikan, terutama big cap bank yang terindikasi oversold.

Adapun saham-saham bluechip, terutama di sektor defensif atau yang terindikasi oversold menjadi top picks Phintraco Sekuritas pada perdagangan hari ini. Antara lain BBCA, BMRI, TOWR, TBIG, ANTM, KLBF, ICBP dan EXCL.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini