Sejarah Subway, Restoran Sandwich yang Dimiliki Ahli Nuklir

Bisnis.com,20 Des 2022, 17:25 WIB
Penulis: Arlina Laras
Ilustrasi gerai Subway

Bisnis.com, JAKARTA - Popularitas Subway tidak hanya sampai di tempat asalnya, Amerika Serikat, melainkan juga ke luar negeri. 

Restoran asal Amerika Serikat ini sering muncul dalam adegan drama Korea, menjadikan brand ini kian berekspansi ke berbagai wilayah di dunia dan mampu menyajikan jutaan sandwich, wrap dan salad di lebih dari 100 negara, setiap hari.

Sebagai merek restoran terbesar di dunia, menariknya Indonesia menjadi negara pertama yang menerapkan model waralaba Negara (country franchise model) eksklusif Subway.

Lantas, bagaimana awal mula restoran Subway ini muncul dan menjadi restoran cepat saji dengan gerai terbanyak di dunia? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

Awal Mula Subway

Awal keberhasilan dari Subway bermula pada tahun 1965, di mana Fred DeLuca sedang mencari cara untuk memenuhi mimpinya menjadi seorang dokter medis. Lalu, Dr. Peter Buck, seorang fisikawan nuklir memberikan ide untuk tentang cara membayar biaya kuliahnya, yaitu dengan membuka toko sandwich. 

Dengan pinjaman sebesar US$1.000, sang teman Dr. Peter Buck ditawari untuk menjadi mitra Fred, dan hubungan bisnis terjalin yang akan mengubah lanskap industri makanan cepat saji.

Toko pertama dibuka di Bridgeport, Connecticut pada bulan Agustus 1965. Pada hari pertama, toko tersebut menjual 312 sandwich, masing-masing seharga kurang dari US$1. Lalu, pada tahun 1968, kedua pendiri mengubah nama toko tersebut dari yang awalnya Pete’s Submarines  menjadi Subway. Pada tahun 1974, perusahaan memiliki 16 toko di seluruh Connecticut.

Fred segera mempelajari dasar-dasar menjalankan bisnis, serta pentingnya menyajikan produk yang dibuat dengan baik dan berkualitas tinggi, memberikan layanan pelanggan yang sangat baik, menjaga biaya pengoperasian tetap rendah, dan menemukan lokasi yang bagus. Pelajaran awal ini terus menjadi dasar bagi restoran SUBWAY® yang sukses di seluruh dunia.

Kemudian, mereka menetapkan taget untuk membuka 32 toko dalam 10 tahun. Namun, menyadari bahwa mereka tidak akan mencapai tujuan 32 toko tepat waktu, mereka memulai sistem franchise dan meluncurkan merek SUBWAY® .

Melansir dari Business Insider, Selasa (20/12/2022) pada tahun 1981, Subway memiliki 200 lokasi di seluruh AS, dengan 100 lokasi lagi di tahun berikutnya. 

Bahkan, biaya franchise-nya menjadi salah satu merek waralaba termurah, dengan biaya awal US$116.000 hingga US$263.000 untuk membuka Subway. Sebagai perbandingan, biayanya antara US$1 juta dan US$2,2 juta untuk membuka McDonald's.

Sehingga perusahaan tumbuh dengan mudah sepanjang tahun 80-an dan 90-an dan Subway berkembang pesat, baik di AS maupun luar negeri. Alhasil, Subway membuka restorannya yang ke-5.000 pada tahun 1990. 

Subway Mendulang Popularitas

Pada tahun 90-an dan awal 2000-an, kesehatan menjadi prioritas bagi banyak orang Amerika, jadi Subway memasarkan dirinya sebagai alternatif yang lebih sehat. Meskipun branding Subway adalah restoran makanan cepat sajim namun perusahaan tetap menekankan keunggulan kesehatannya karena negara tersebut semakin berfokus pada pola makan.

Pada tahun 1997, Subway merilis kampanye yang mengiklankan tujuh sandwich rendah lemaknya dan membandingkannya dengan burger dan taco rantai makanan cepat saji lainnya.

Dengan memanfaatkan prioritas banyak orang Amerika, Subway menjadi jaringan restoran terbesar menurut jumlah lokasi di AS, melampaui McDonald's pada tahun 2002.

Subway juga merilis kampanye lain yang berfokus pada kesehatan dengan Jared Fogle, yang mengklaim telah kehilangan lebih dari 200 pound dengan makan Subway.

Pada tahun 2000, Subway memperkenalkan Jared Fogle ke AS, yang mengatakan bahwa berat badannya dulu 425 pon dan kehilangan banyak dari itu dengan makan sandwich Subway.

Kampanye tersebut sangat sukses sehingga penjualan meningkat sebesar 20 persen setelah iklan pertama ditayangkan. Pada 2011, penjualan perusahaan telah mencapai US$11,5 miliar.

Subway Mengalami Kerugian

Namun semuanya mulai berubah di tahun 2014. Tahun itu, penjualan Subway mulai turun. Banyaknya lokasi gerai Subway yang berdekatam tiba-tiba menjadi masalah.

Pasalnya, alih-alih berfokus pada lokasi, perusahaan berfokus pada jumlah restoran. Akibatnya, restoran dibuka dalam blok satu sama lain, menciptakan persaingan dalam perusahaan yang sama.

Subway mengalami kemunduran besar pada tahun 2015 ketika brand ambassador, yaitu Fogle mengaku bersalah melakukan hubungan seks dengan anak di bawah umur dan mendistribusikan serta menerima pornografi anak. Dia dijatuhi hukuman hampir 16 tahun penjara pada November itu.

Subway segera memutuskan kontrak dengan Fogle dan menghapus Fogle di situs dan akun media sosialnya.

Pada tahun 2016, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, Subway menutup lebih banyak toko daripada yang dibuka di AS. Penjualan turun menjadi US$11,3 miliar pada tahun 2016 dari yang awalnya sebesar US$11,5 miliar pada tahun 2015. Sebagai tanggapan, perusahaan menutup toko, dan lokasinya turun 359 di seluruh dunia.

Tren tersebut berlanjut hingga 2018, ketika perusahaan menutup 1.108 lokasi Subway di AS. Pada awal 2018, perusahaan mengatakan akan menutup 500 toko tahun itu, tetapi akhirnya menutup lebih dari 1.100 toko.

Wilayah Asia Jadi Awal Kebangkitan Subway

Menariknya, di 2020, perusahaan Subway kian bangkit kembali setelah virus corona bahkan memiliki 22.226 lokasi di AS.

CEO Subway John Chidsey menyatakan, meski Subway mengalami penurunan besar dalam jumlah pelanggan pada awal pandemi virus corona dan terpaksa mengubah cara melayani mereka. Namun, dia optimis tentang masa depan perusahaan. Dia mengatakan kinerja perusahaan di China mengindikasikan bisnis telah bangkit kembali.

"Ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, Anda bisa pulih," katanya. "Ini akan berbeda di seluruh dunia, tapi Asia memberiku harapan. Aku merasa senang dengan Subway,” ungkapnya.

Saat ini, Subway telah berkembang menjadi salah satu merek restoran terbesar di dunia, menyajikan sandwich, bungkus, dan salad yang dapat disesuaikan dan khas untuk jutaan tamu, di lebih dari 100 negara di lebih dari 37.000 restoran setiap hari. Restoran Subway dimiliki dan dioperasikan oleh jaringan franchisee yang mencakup lebih dari 20.000 pengusaha.  

Di Indonesia sendiri, gerai pertama yang masuk di Indonesia pada tahun 2021 ini berada di Cilandak Town Square Jakarta Selatan. Saat ini, melansir dari situs Subway, sudah ada 50 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini