Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga ke Depan Menurun

Bisnis.com,20 Des 2022, 13:55 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Logo Bank Indonesia. /Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan bakal turun.

Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan, yang dirilis bank sentral pada Senin (19/12/2022), penurunan itu terindikasi dari responden yang berencana menambah pembiayaan ke depan sebesar 6,7 persen per November lalu.

Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan Oktober yang mencapai 7,6 persen. Secara detail, sebesar 1,2 persen responden rumah tangga berencana menambah pembiayaan pada 3 bulan mendatang, sementara 1,8 persen lainnya merencanakan pengajuan kredit 6 bulan mendatang.

“Pada rencana pengajuan pembiayaan ke depan, bank umum diperkirakan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk memenuhi kebutuhan kredit [pangsa 54,8 persen], terpantau sedikit meningkat dibandingkan hasil survei periode sebelumnya,” tulis laporan tersebut.

Adapun sumber lainnya yang dipilih oleh responden rumah tangga untuk memenuhi pembiayaan ke depan adalah leasing dengan pangsa 17,1 persen, sedangkan koperasi dan teman memiliki pangsa, masing-masing sebesar 8,7 persen.

Di sisi lain, survei memperlihatkan penyaluran kredit baru pada kuartal terakhir 2022 bakal meningkat. Tecermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada kuartal IV diperkirakan sebesar 89,1 persen, lebih tinggi dari kuartal III yakni 84,5 persen,

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meramalkan penyaluran kredit perbankan sampai dengan akhir 2022 dapat tembus di kisaran 9–11 persen. Proyeksi ini didukung oleh permintaan dari dunia usaha dan faktor penawaran perbankan.

Dari sisi penawaran atau supply, ada beberapa faktor utama yang membuat bank akan terus menyalurkan kredit. Salah satunya terkait likuiditas perbankan yang dinilai masih sangat longgar. Hal ini terlihat dari alat likuid per dana pihak ketiga (AL/DPK) yang di atas 27 persen.

Dengan likuiditas yang masih longgar, Perry menyatakan kenaikan suku bunga acuan tidak akan membuat bank tergesa-gesa menaikkan suku bunga kredit. Saat ini, suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) berada di level 5,25 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini