Kereta Cepat Terancam Molor Lagi? Kemenhub: Tetap Sesuai Target

Bisnis.com,20 Des 2022, 18:03 WIB
Penulis: Dany Saputra
Kecelakaan di jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi pada Minggu (18/12/2022) - Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) diharapkan masih bisa selesai tepat waktu sesuai target Juni 2023, kendati adanya kecelakaan maut yang mengharuskan sebagian proyek dihentikan sementara waktu.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyatakan proyek diharapkan bisa tetap selesai pada Juni 2023, sekaligus mulai beroperasi seperti target yang ditetapkan.

"Diharapkan target tetap sesuai rencana," ujarnya, Selasa (20/12/2022).

Seperti diketahui, Proyek Strategis Nasional (PSN) itu sudah molor sejak target awal yakni 2019. Kini, penyelesaian proyek terancam mundur lagi setelah pekerjaan di ruas jalur lokasi kecelakaan dihentikan sementara waktu.

Institut Studi Transportasi (Instran) menyebut kecelakaan pada jalur KCJB itu bisa berdampak pada ketepatan waktu penyelesaian proyek.

Menurut Direktur Eksekutif Instran Deddy Herlambang, kecelakaan yang menewaskan dua pekerja asal China itu otomatis berdampak pada waktu penyelesaian proyek.

"Otomatis pasti berdampak karena yang rusak itu kereta untuk pemasangan rel. Kalau rusak itu pasti beli baru atau datangkan baru dari China. Kalau mendatangkan pun perlu proses waktu. Jadi, memang otomatis mundur," ujarnya, Selasa (20/12/2022).

Di sisi lain, Deddy menilai terdapat dua faktor penyebab peristiwa larat itu. Faktornya bisa jadi akibat human error, atau sarana kereta mesin pemasangan rel tersebut. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diharapkan bisa ikut andil dalam menginvestigasi penyebab kecelakaan kerja tersebut.

Dia juga menekankan bahwa banyak pihak yang harus diminta pertanggungjawabannya. Tidak hanya kontraktor, melainkan juga konsultan, supervisor proyek, sampai dengan manajemen.

Deddy menilai tak masalah apabila proyek harus molor dari target Juni 2023, ketimbang harus diburu-buru.

"Kalau mundur tidak masalah dari pada cepat-cepat. Mending mundur tapi smooth [lancar]. Seperti MRT itu [proyeknya] lama tetapi smooth, mungkin saya katakan tidak pernah ada [insiden] dari Fase 1 sampai dengan sekarang," jelasnya.

Seperti diketahui, kereta teknis yang merupakan mesin pemasangan rel di Jalur KCJB anjlok, Minggu (18/12/2022), di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengatakan bahwa terdapat enam korban kecelakaan yang merupakan WNA China dari kontraktor Sinohydro. Dua di antaranya meninggal, dan empat lainnya luka ringan sampai dengan berat.

Imbas dari kecelakaan tersebut, proyek dihentikan sementara pada ruas jalur terdampak sambil upaya investigasi dilakukan oleh pihak berwajib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini