RDG Terakhir 2022, BI Diproyeksi Naikkan Suku Bunga ke 5,5 Persen

Bisnis.com,21 Des 2022, 21:12 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Rapat Dewan Gubernur 20 dan 21 Desember 2022.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan suku bunga acuan akan kembali dinaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen pada akhir tahun ini.

Menurutnya, pertimbangan kenaikan suku bunga tersebut adalah tingkat inflasi yang cenderung lebih rendah dari perkiraan. Pada akhir tahun, inflasi diperkirakan mencapai tingkat di bawah 5,5 persen, lebih rendah dari perkiraan awal di atas 6 persen.

“Terkendalinya inflasi selain dipengaruhi oleh tren penurunan inflasi harga bergejolak, namun inflasi inti juga menunjukkan kondisi yang terkendali,” katanya kepada Bisnis, Rabu (21/12/2022).

Di samping itu, Josua mengatakan bahwa rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang Desember 2022 menguat terbatas dibandingkan dengan rata-rata nilai tukar rupiah pada November lalu.

Dia menyampaikan, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga ditopang oleh kondisi keseimbangan eksternal yang baik, terindikasi dari surplus neraca perdagangan, serta potensi berlanjutnya surplus transaksi berjalan dalam jangka pendek ini.

Indeks dolar juga mengindikasikan tren pelemahan, yaitu tercatat melemah 1,88 persen. Hal ini sejalan dengan the Fed yang mulai mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga pada FOMC bulan ini karena inflasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung menurun.

Perkembangan ini pun mengindikasikan peningkatan suku bunga AS pada 2023 akan relatif lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan suku bunga the Fed pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini